Senin, 07 Februari 2011

About Me

Abou Me : Tentang Aku
ingin berbagi sedikit tentang si 'aku'

Namaku Ety Suheni
sebetulnya aku kurang menyukai nama lengkap itu. Tahu kenapa? Bukan... bukan karena nama itu jelek kampungan, atau ndeso , aku sama sekali nggak peduli, buat aku semua nama itu baik, apapun bentuk dan artinya.
Aku nggak suka nama itu lebih kepada sejarah nama itu sendiri. Ya, bagi beberapa orang yang mengetahui sejarahku pasti kaget, nama itu pemeberian ayah/papa/bapak(ku) , mengapa aku tidak suka. karena dengan nama pemberiannya, aku juga harus mengingat namanya.
Lucu, ketika beberapa orang menceritakan sejarah namaku. Dulu namaku akan diberikan oleh ayah/papah/bapak(ku) adalah Ety Rubyanti. hem.. aku pikir itu tidak buruk karena Ruby adalah batu permata artinya.
Tapi mamaku mengambil Su pada bagian nama ayah/papah/bapak(ku) (jujur aku nggak tau harus manggil dia apa, karena sampai detik ini pun aku belum mengenalnya, memanggil, dan lebih parah sejak aku lahir aku belum pernah disentuhnya. Prok prok prok), nama ayah/papah/bapak(ku) adalah Suwandana, sedikit bocoran dia adalah guru SMPN 19 Jakarta, tapi itu dulu dan laaammmaaaa sekali.
Baiklah aku masih bayi, anak bocah, dan belum bisa terlalu banyak protes, maka dari itu aku pasrah menerima apapun yang mama berikan. dan kakek ku ikut mendukung, ah menyebalkan sekali mbah kakung, dia bilang "gak baik kalo nama dari ayahnya nggak diapakai. ambil nama depannya saja" *begitulah kira-kira. >>.<< Taaaraaaa.... jadilah nama Ety yang diambil dan nama Ruby ditinggalkan. Itu pun setalah aku beranjak besar bahwa Ruby itu artinya bagus sekali. ah.. tidak juga.. Ety pun bagus *menyenangkan diri sendiri* aku pikir Ety diambil dari Beauty hahahaha.. agak sedikit memaksa. tapi baiklah lupakan saja.
Aku juga baru tahu mama sebetulnya menginginkan nama Heni, karena dulu pernah ada temannya bernama Heni, kata mama dia cantik dan baik. sayangnya aku lebih dari itu ma :) hehehe.... maka dari itu aku lebih menyukai dipanggil Heni, karena dibalik nama itu doanya lebih dapat, karena itu pemberian tulus dari mama, bukan dari seorang pria menyebalkan seperti ayah/papah/bapak . Tapi kalau ditanya, jika aku ketemu sang pemeberi nama Ety ? pasti aku belum tau jawabannya, bagaimana nanti saja.oke deal ya!

kemudian 7 Februari 1992
aku lahir, lahir tanpa prediksi dari dokter, lahir tanpa persiapan yang matang, lahir pada bulan puasa, dan lahir pada hari jum'at pukul 14:00, pada saat matahari sedang berada di pucuk, panas-panasnya, dan jeng jeng hem... datanglah aku ke dunia ini untuk meramaikan siapapun yang berjumpa denganku, untuk menulis cerita singkat sebentar di sini. hehehe.. semoga aku lahir semoga mereka yang bertemu denganku saat aku lahir, juga bahagia ya. oke... sebetulnya kalau normal aku harusnya lahir pada bulan april. yap.. tebakannya betul sekali, aku lahir prematur. tujuh bulan saja deh aku di perut mama. Kata orang aku pecicilan (nggak bisa diam), pantas saja nggak bisa diam di dalam kandungan. hahaha... aku suka cara aku lahir, membuat satu rumah terkejut bahagia (semoga) hihihi... tapi ya begitulah.. pas aku lahir si laki-laki pembuat nama nggak datang, tapi it's oke, aku lahir cukup bahagia di desa bernama Ambarawa, dengan orang-orang yang menyayangi keluarga mamaku.

kemudian aku sekolah-sampai sekarang
Taman Kanak-kanak di Ambarawa, seru, tapi sedih juga, karena mama harus kerja di Bandung, dan aku terpisah dengannya, jadilah aku tinggal bersama nenek (mbah putri) dan kakek (mbah kakung). Aku mengalami sesuatu di dua daerah ini Bandung dan Ambarawa, kota ini punya kesan, punya kenangan. yang paling aneh dariku, aku selalu membuat sesuatu sesuai kecepatanku. aku masuk sekolah dasar karena bosan di TK, dan aku masuk sekolah, karena aku sudah bisa membaca pada saat itu. jadi umurku saat masuk sekolah dasar adalah lima tahun sedangkan standarnya adalah enam tahun.Sampai pada suatu ketika aku memutuskan menganggur selama satu tahun untuk masuk kuliah. dan jadilah.. aku masuk kuliah dengan umur rata-rata dengan teman-temanku. . Jadilah aku SD-SMP-SMA ada di Bandung. Aku SMP di sekolah Kristen (padahal keterima di negeri) cuman aku pingin nyoba kalo sekolah di swasta tuh gimana si, ternyata berat bro, aku akhirnya memutuskan untuk SMA di negeri saja, lalu entah sengaja aku tidak aku juga kuliah di kampus negeri, kampus kebanggan, soal jurusan aku ngga peduli, yg penting belajar dengan baik dan kerja keras, maka jalan akan dibukkan =)

heni dan cintanya.
Taraaaa.... sebetulnya aku menulis ini untuk tujuan subab cinta. xixixxi...
baiklah.. gelisah (geli geli basah) harus menceritakannya. ~!@#$%^&*
Pacaran adalah suatu hubungan, relasi yang pada dasarnya aku juga belum mengerti karena aku masih kelas enam sekolah dasar.
Aku pacaran cukup seminggu, ya elah namanya juga cinta monyet nggak jelas, jadilah nggak berkesan, lagi pula pada saat itu aku duluan yang menyatakan cinta. alah.. labil banget deh.
Lanjut sekolah menengah pertama, nah.. disinlah.. masa puber terbentuk. aku menyukai seorang laki-laki, hem.. sangat menyukainya hingga detik ini, tapi cukup untuk samar-samar ajah. sudah lupa tu(c)h ....
Dulu waktu kelas dua SMP, ada seseorang yang menyatakan cintanya. satu anak SMA, dan satu anak SMA kelas tiga. tapi.. dua-duanya aku tolak. karena aku tetap menyukai laki-laki ini. yah.. buat beberapa sahabat, pasti tahu. dia aku ber inisial si kuning karena waktu itu dia pakai baju kuning yang super duper cerah. Dia itu gerejanya masih satu mupel denganku, tapi ya udah lah ya.. cinta bertepuk sebelah tangan itu nggak baik buat kesehatan, kebatinanan, dan kekekeke-an yang lain. akhirnya pada saat SMP aku jomblowati miris.
Lanjut masa SMA, jujur deh aku masih ingat si kuning, dua tahun sendiri tuh rasanya happy-happy ajah, aku nggak pernah sirik tuh sama teman-teman yang udah punya gebetan, pacar, Hts-an, atau apapun. Justru pada saat SMA, aku nggak pernah memikirkan hal itu. kemudian... waktu kelas tiga atau kelas duabelas, ada pria yang mendekati. et tapii.. dia nggak seiman. jadi sori dari stroberi, aku nggak bisa.
Zaman facebook atau mukabukupun hadir juga. Aku emang didekati beberapa orang di dunia mnaya itu, ah tapi nyali mereka payah semua, nggak ada yang berani ketemu langsung.. dan jadilah aku korban keganasan si facebook buatan si Zuzu itu. Tapi berhubung nama adalah privasi, aku cerita ajah ya. hem... dia tuh kalo nggak salah orang Manado (iih.. aku seneng bgt loh pas itu, soalnya aku emang nyari yang nggak bermarga =D), dia ke Bandung donk. dari Jakarta. baiklah... dia cukup mapan, kami sama-sama suka bola, namun setelah beberapa minggu aku kenal dia, ternyata dia jauh dari kriteria. Aku menggelengkan kepala. Akhirnya putus adalah keputusan. Mau gimana lagi donk, daripada LDR, terus akunya juga udah mulai ilfill, lagi pula menurut zodiak kami emang nggak cocok (itu kebetulan. beneran deh). Aku mengakhiri semua itu dalam sebulan. dan aku merasa bersalah, karena beberapa minggu setelah aku putus sama dia, ibunya dia meninggal. Aku perasa banget ya. aduh...

nah... zaman kuliah adalah zaman galau, Zaman jomblo-jomblo ngenes bertaburan. Tapi entah kenapa aku lebih dewasa menyikapinya. aku pikir semua hidupku adalah rencana Tuhan. Terkadang memang semua nggak harus berpasangan. nggak harus Pisau dengan Garpu, kadang Pisau juga bisa bekerja sendiri tanpa garpu. Bulan nggak harus sama bintang, bukan? karena bintang terlalu banyak untuk bulan yang cuma satu =D
jadi, aku pikir, jika berpasangan terkadang bukan masalah. terkadang kita dilahirkan untuk menjadi seseorang sendirian untuk menjalankan misi Tuhan sendirian. jika, memang aku menemukan pasangan hidupku. Aku mau seperti yang Tuhan pingin buat aku, bukan buat diriku sendiri.
iya.. sih.. kalo boleh milih aku pingin banget punya pacara. pacar yang terakhir.
kalo boleh milih aku pingin banget sesuai kriteria aku.
Dia harus percaya sama Tuhan Yesus, dan kalo boleh milih banget banget.. aku mau orang jawa ajah. Biar kami nyambung, karena walaupun aku Janda (Jawa Sunda) tapi aku pingin punya yg orang jawa ajah deh, biar sama-sama kalem. *cielah...
Suku lain juga boleh... kata mama "terserah Heni.. asal dia bisa ngertiin keluarga kita" =')
ya kalo bisa si dia harus suka Bola, dan MotoGp biar segala sesuatu dimudahkan *lho*
selebihnya, hem... bonus kali ya, biasa atau cakep ya itu si pandangan orang beda-beda.
(semoga) Aku bukan perempuan yang milih cowok itu harus mapan bla bla bla... buat aku si itu nggak penting, asal dia bersemangat, dan kerja keras, aku rasa semuanya akan terbuka dengan sendirinya, apalagi kalo bersama-sama =D
tapi itu semua kembali kepada cara pandang masing-masing.

Mungkin harus aku sambung ceritaku, jika hidupku berubah sedikit, karena manusia terus berubah, dan semua menginginkan berubah ke arah yang lebih baik =)

*bersambung di waktu-waktu berikutnya

Follow my Twitter @_heniie