Senin, 22 Mei 2017

Ada yang...

Ada yang kau beri bunga, tapi tidak kau perjuangkan sampai akhir.

Ada yang kau anggap istimewa, tapi kau menyerah di tengah jalan.

Ada yang kau anggap dia adalah jawaban doa, ternyata dia juga yang memberi pelajaran.

Tapi, ada yang tidak kau sangka-sangka datang, ternyata dialah akhir dari penantian panjang.

Tapi, ada yang kau anggap hanya sebuah candaan, ternyata dialah keseriusan yang kau dambakan.

Cinta selucu itu.
Semenarik itu.
Sepahit itu.
Sebegitunya.

Aku tidak bilang mudah, hanya sebuah rasa percaya, kalau liku-liku ini akan berakhir. Semudah itu.

Rabu, 26 April 2017

Perempuan itu ngga cuma harus berpenampilan menarik. Namun, ia juga harus cerdas nan bijaksana. Apabila arti kecerdasan dan kebijaksanaan membuat menjadi beban, sehingga harus belajar keras sampai otakmu sepertinya mau meledak. Lebih baik jadilah diri sendiri.
Jika keungulanmu adalah membawa keceriaan ya tetaplah demikian. Jika keunggulanmu adalah menjadi sukarelawan tetaplah seperti itu.
Cerdas dan bijaksana apalagi menawan itu bonus kok. Yang terpenting jadilah diri sendiri.
.
.
.
#beyourself #bijakmenawan #lalalala #tetapceria

Minggu, 23 April 2017

Menerapkan kata "yakin" dalam suatu hubungan. Ibarat kamu menyerahkan segala taruhanmu di atas meja judi.
Engkau berpegang pada hal-hal yang masih samar, tapi kamu yakin samar itu akan menjadi nyata.
Nyata menjadi baik atau bahkan sebaliknya.

Kita yang sedang disilaukan dengan cinta, hanya punya rasa percaya.
Percaya yang baik baik saja tentunya.

Riuh pertanyaan di kepala tidak akan pernah berhenti.
Ia kadang menjelma menjadi rasa ragu dan takut.
Ia kadang menjelma menjadi rasa tidak percaya diri.
Ia kadang menjelma menjadi rasa kecewa.

Jangan biarkan riuh di kepalamu mendiamkan hal-hal yang kau yakini baik.
Mengasihi secara baik.
Mencintai dengan baik.
Menyayangi dengan cara yang luar biasa baik.
Jika tidak berbalas baik, itu bukan urusanmu.
Sama sekali bukan urusanmu.
Urusanmu hanya terus berprasangka baik.

Dan sampai saat ini aku tidak berhenti berprasangka baik.
Kecuali Semesta membuka tabir ketidak baikan itu sendiri.

Sabtu, 08 April 2017

Bermodal Keyakinan

Pukul dua dini hari. Hujan deras melewati. Mengeja dalam hati jika sesuatu yang besar sedang menanti.
Terseok-seok melangkah. Kaki ini tidak lagi mencari.
Ia menetap kepada sang Pemilik Hati.
Menyerahkan semuanya apapun yang terjadi.
Bukan pasrah, hanya berserah diri.

Yang ia tahu, ia gagal berinteraksi.
Dengan apa dan siapa.

Ia tahu talentanya hanya diberi satu.
Ia sudah kubur lama hingga akhirnya ia buka lagi.
Tidak tahu akan berhasil atau tidak, ia hanya punya modal mencoba-coba. Dan yakin apa adanya.

Begitu pula dengan menjalani cinta. Ia mencoba melihat sudut pandang yang baru. Orang yang baru. Membuka kisah baru. Belum tentu atau sudah tentu itu hanya soal waktu dari sang Mahatahu.
Tidak terburu-buru.
Hatinya kini mengayun jauh.
Hingga suatu hari bersambut teduh.

Tidak lagi berekspektasi lebih. Karena ia sudah tahu mana yang menghasilkan luka, mana yang benar-benar mengeja dalam doa.

Jika Sang Maha yang aku yakini tidak penuh kasih, mana mungkin aku diberi petunjuk itu ini. Diberi jawaban yang dicari-cari. Memeluk mimpi-mimpi, walaupun hanya pelajaran dan dibuat jangan berhenti berharap. Teruslah berharap.

Berpikir yang baik dan berkata yang baik. Tidak perlu kecewa, jika pikiran yang baik hanya selewat atau tidak jadi nyata. Karena Semesta mau kamu tertawa tentang masalah yang ada. Karena Tuhan yang kau yakini, lebih dahsyat dari masalahmu.
Jadi wajar, jika Ia meminta kamu menertawakan masalahmu.

Kamis, 23 Maret 2017

Cerdas nan Bijaksana

Banyak orang cerdas namun tidak bijaksana. Contohnya para koruptor. Aku tidak perlu menjelaskannya kan.

Ada pula orang bijak, namun ia belum tentu cerdas. Cerdas secara pengetahuan atau cerdas secara gelar.

Contohnya, mamaku.
Ia tidak cerdas secara pengetahuan apalagi gelar. Ia cuma tahu bekerja dengan tekun sedari gadis. Untungnya ia bisa membaca dan berhitung. Menulis adalah kelemahannya. Menjahit dan jago masak adalah talenta yang Tuhan titipkan untuknya.

Ia cerdas dalam bidangnya. Bebenah rumah, menjahitkan kancing baju yang terlepas, dan meracik sayur dan lauk pauk yang begitu lezat.
Tapi jangan tanya soal isu Donald Trump jadi presiden Amerika di usianya yang ke-70, ia pasti masa bodo.
Yang penting hari ini dan besok dapur tetap mengepul.
Anaknya pergi sekolah tidak terlambat dan ia menyiapkan bekal sebaik-baiknya. Tidak pernah seadanya. Selalu sebaik-baiknya.

Buatku, ia adalah perempuan bijaksana. Mengerti mana kebetuhan mana keinginan.
Ia tidak cerdas soal barang-barang bermerek. Peduli soal tentang merek Zara. Yang penting anaknya pakai tas untuk menaruh buku-buku. Yang penting dia pakai tas untuk menaruh alkitab dan dompet ketika hendak ke gereja.

Ia tidak hanya mengajarkanku untuk jadi cerdas. Namun juga bijaksana. Ingat judul ini kan...
"Gadis bodoh dan gadis bijaksana"
Ya, bijaksana.

-Matius 25:4 "sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka."

Berulang kali, diingatkan untuk jadi bijaksana.

Namun, sebelum bijaksana, kau harus mengasah kecerdasanmu. Makannya kau sekolah. Cerdas dalam bidangnya.
Sehingga Tuhan berkenan memberi hikmat.

Amsal 8:12 "Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan."

Penting bagi kami perempuan untuk cerdas nan bijaksana.
Penting bagi kami tahu, bagaimana mengganti bohlam di kamar sendiri.
Penting bagi kami tahu bagaimana membereskan genteng bocor.
Penting bagi kami tahu mana lengkuas mana jahe dan bijak menggunakannya di masakan.
Apalagi bijak dalam mengetahui mana kebutuhan mana keinginan.

Bijak pula dalam menasehati dan mengatur anak-anak kami kelak.
Karena mereka tidak hanya melihat kecerdasan orang tuanya dari sisi akademis, namun juga melihat kebijaksanaan dalam sikap, tutur kata orang tuanya.

Aku melihat kecerdasan mamaku dari cara dia memasak, bebenah, dan konsisten bangun pagi.
Dan aku melihat kebijaksanaannya lewat cara dia memilah mana kebutuhan mana keinganan, cara dia bersyukur lewat membaca alkitab dan doa malam.

Aku tahu semua orang cerdas dalam bidangnya. Namun, tidak semua orang bijaksana.

Perempuan harus punya paket komplit keduanya.
Cerdas bisa dipelajari. Dan bijaksana bisa diasah dari cara hidup.

Rabu, 22 Maret 2017

Sejak mengenal banyak orang di Jakarta ini, aku jadi mengerti mengapa mereka menjadi manusia pemilih.
Memilih tempat tinggal, memilih pekerjaan, dan bahkan memilih pasangan hidup. Semua ada dan bisa di kota ini.

Ada yang memang memilih tempat murah, makanan mahal, makanan sehat, jenis minuman, sampai hal-hal besar lainnya. Seperti tempat tinggal dan cara bertahan hidup.

Memang sih, ngga cuma di kota besar saja. Di manapun memang kita dihadapkan dalam suatu pilihan. Tapi kuantitas dan kualitas pilihan itu terjadi beragam di kota ini.

Semenjak tinggal di sini, aku banyak belajar mengenai perubahan pilihan. Iya.. kita memilih untuk tinggal di mana. Bergaul dengan siapa, bercinta dengan siapa, bekerja kepada siapa, sampai percaya pada siapa.

Dan aku dihajar habis-habisan untuk tidak menggantungkan apapun terhadap pilihan-pilihan itu. Kenapa? Suatu hari mereka akan berubah. Ada yang menjauh. Ada yang mendekat. Dan itulah buah dari pilihan itu.

Berkenalan dengan orang baru kemudian di suatu hari dia berubah dengan pilihannya. Tidak lagi kepadamu. Ia berpikir kedua kalinya. Lalu aku punya kekuatan apa untuk mempertahankan perubahannya. Tidak ada.

Tapi aku punya kekuatan untuk menjaga perasaanku dari setiap kemungkinan-kemungkinan buruk terjadi.

Pilihan - pengalaman - kepasrahan - kekuatan - dan tindakan dari reaksi pilihan.

Aku tidak akan mempertahankan apapun yang belum pasti. Karena di suatu hari, ia akan berubah dengan pilihannya.

Jumat, 17 Maret 2017

Menerobos Batas

Aku salut sama mereka yang "berhasil" menerobos batas tentang berhubungan dengan sesama yang tidak sealiran.
Maksudku, mereka yang berhasil berpacaran dengan beda iman apalagi sampai menikah.
Seperti kutipan film "cin(T)a"
"Jika Tuhan saja bisa kamu khianati apalagi aku"

Sama halnya dengan mereka yang di masa modern ini berpikiran kalau Tuhan itu sama.
Konsep yang berhasil membuat mereka akhirnya menerobos batas iman.
Dan aku tahu, jika tidak setuju dengan konsep ini akan membuat kamu dihakimi menjadi seorang yang fanatik.

Dan buatku, fanatik itu pilihan.
Berpikiran terbuka juga pilihan.
Menggabungkan keduanya juga ada resiko dari pilihan.

Dan kadang, kita memilih untuk mengambil resiko. Dibandingkan menimang-nimang pilihan.
Pada akhirnya mereka memilih untuk menyatukan pilihan dan resiko.

Menerobos batas yang tidak mungkin aku lakukan.
Dan aku salut, sekaligus heran dengan mereka yang berhasil menerobos batas-batas tersebut. Kenapa? Jawabannya cuma satu, "cinTa" menembus batas perbedaan. Hingga keyakinan dipertaruhkan.

Tidak ada benar atau salah, karena "jangan menghakimi melebihi kedaulatan yang Maha Tinggi".
Apalagi tentang iman masing-masing yang manusia belum pantas jadi hakimnya.

Dan aku, mungkin berada di jalur "fanatik", karena tidak mungkin aku menggadai sesuatu yang belum pasti. Demi mendapatkan suatu pilihan yang belum tentu diberkati.

Senin, 06 Maret 2017

UPAH DOA ADALAH "KUNCI"

Hal yang selalu gue kagum dari cara BAPA di Surga kasih pelajaran. "Nak.. kalau ngga salah, kamu ngga belajar" begitu kataNya.
Gue selalu percaya, jembatan gue ke Dia itu cuma doa. Doa itu ibaratnya membuka pintu apa saja. Pintu keraguan, pintu pengampunan, sampai pintu harapan.
Makannya ini berlaku semua sisi kehidupan. Romansa, pekerjaan, teman hidup, kesehatan, sampai tekanan.
Jadi kalau lo berdoa, percaya deh "kunci" yang lo cari buat buka "pintu" itu selalu ditunjukkan. Asal usaha juga.
Yesus gitu loh

Dan gue selalu percaya, ketika dikecewakan, Tuhan kasih pundak kita supaya kokoh. Biar apa? Biar kita ngga putus asa.
Masih mau ragu sama BAPA gue?
Terus kalo lo merasa dicurangin atau diboongin terus lo ngga tau kalau selama ini diperlakukan seperti itu?
Lah.. selayaknya bapa, ngga mau dong anaknya digituin.
Ia akan cari cara biar anaknya ngga diperlakukan seperti itu.
Kalau bapa yang baik pasti dia tau anaknya harus bergaul sama siapa. Jadi, ya.. Dia kasih cara biar anaknya tau, siapa-siapa aja sih yang lagi dihadapin.
Temen mainnya siapa aja sih, kasih pengaruh buruk atau baik.
Nah.. keren kan BAPA gue?
Masih mau macem-macem?
Ya.. itu sih urusannya sama BAPA gue.
Gue sih cuma merasa dilindungi.

Eh tapi kalau kita keukeuh gimana?
Misalnya... "Ngga mungkin deh Bapa, dia orangnya baik, pelayanan pula."
Kata BAPA sih ngga jamin. Itu urusan dia sama Aku.
Urusan kamu sama dia, ya buatKu ngga berekanan.

Terus gue ada sedikit ilustrasi, ada seorang anak perempuan, punya boneka kecil dia sayang banget sama boneka itu. Tapi BAPAnya minta boneka itu dibalikin. Soalnya di balik punggung sang BAPA dia udah nyiapin kejutan dan hadiah yang lebih bagus.
Kuncinya apa? Merelakan :)


Jadi, setelah sebulan jungkir balik buat move on, nulis hal-hal galau yang sumpah itu terapi. Akhirnya kita tulis yang seneng-seneng aja.

"Counting your blessings" oh men.. ngga bisa. Setelah kekacauan yang udah terjadi, BAPA selalu siapkan kejutan-kejutan kecil buat gue.
Ibaratnya "ini loh nak.. BAPA bawain sukacita, mama yang selalu jadi wonder wemen, teman-teman yang care, seseorang yang care, dan berkat-berkat lainnya, termasuk bebas dari stress. Kamu jadi ngga curigaan, hati ngga tertekan, mata yang udah bersinar, setelah berkali-kali Aku mengusapnya. Lihat kan..."
Yes.. He did.

Pada akhirnya, pencobaan-pencobaan ini adalah hal biasa. Apa yang kamu alamin pernah dialamin sama anakKu yang lain.
Tapi lihat mereka, kalau ikut kataKu, mereka terlihat lebih "bercahaya" kan. 

Oh ya, gue mau cerita hal konyol.
Jadi, si mantan yang katanya udah tobat tapi ternyata tomat (tobat kumat) ngasih gue satu ayat alkitab. Mungkin dia pikir gue ngga bakal tegar menanggung ini semua.
Dengan sedikit "ide" jahil, gue bales ayatnya (bisa dilihat di gambar)


Kalau dibilang gue bego mungkin. Tapi ada kalau kata penelitian sih sebaliknya. 
(http://warungkopi.okezone.com/thread/535235/pria-selingkuh-cenderung-ber-iq-rendah)

Dan well.. gue merasa lega. Gue ngga lagi sama orang yang IQnya tinggi di atas kertas aja  tapi justru merosot di kehidupan nyata. 
Gue yakin, bapak tukang becak dan setia sama keluarganya, kerja keras buat keluarganya yang anaknya sarjana saja, di atas kertas pasti pas ditest IQ ngga begitu baik. Tapi nilai IQ dia di mata sesama jauh lebih tinggi daripada di atas kertas.

Sometimes BAPA gue ngga mau anaknya terkecoh untuk kesekian kalinya.
"Nak.. inget apa yang kamu minta belum tentu Aku kasih, hm.. mungkin Aku kasih, tapi buat pelajaran aja, supaya kamu tuh sadar, kalau maunya kamu bertentangan dengan apa yang menurutKu baik"

So, saran gue, berdoalah untuk "pintu-pintu" yang sedang diusahakan. Nanti "kunci-kunci" yang banyak itu akan didapatkan dan sesuai.
Kata @adimasnuel sih "Tak semua masalah harus diselesaikan dengan cara-cara besar. Kalau yang tak sesuai lubang kunci, jangan kau ganti pintunya."
Semua pada akhirnya berujung di "kunci" kan.. ayo semangat berdoa supaya "kunci" yang tepat sesuai lobang kunci pintu yang kamu inginkan.

Jumat, 03 Maret 2017

URUSAN SELESAI

Urusan selesai. Sudah kukirimkan berkas surat terakhir untuknya.
Kututup pintu agar serpihan-serihan tentangnya sudah tidak bisa masuk lagi.
Semoga aku dan dia tidak berjodoh.
Aku tidak mau berjodoh dengan penipu.
Yang sudah tau rasanya dibohongi tapi malah melakukan hal yang sama ke orang lain.
Ya... memang benar apa kata orang, jodoh adalah cerminan diri kita.
Aku ngga heran kalau dia berjodoh dengan masa lalunya karena sama-sama penipu kan.
Semoga suatu hari kalau kamu mendidik anak-anak kelak, ajari mereka untuk berprinsip. Sehingga membuat bangga dan tidak melukai orang lain. Dan jangan sampai bangga sudah membuat list mantan. Karena mantan juga manusia bukan robot. Punya hati dan harapan.

"Nak... Suatu hari jangan kau lukai perempuan. Apalagi sakiti inti hidupnya, yaitu hatinya. Kalau mau selesai. Selesailah dengan cara elegan. Katakanlah kalian tidak bisa memaksakan kalau tidak sejalan.
Kalau sudah diberkati, pertahankan. Karena kamu sudah diajari prinsip. Dan kamu sudah berprinsip di hadapan Tuhan dan jemaatNya.
Sebagai seorang perempuan, yang punya banyak pintu dalam tubuhnya, jagalah, karena hanya laki-laki pemberanilah yang bisa menjelajahi lorong-lorong itu. Jadi perempuan harus setia. Kalau tak suka, katakanlah baik-baik, harus punya hati yang tangguh. Tuhan jadikan perempuan penolong, bukan yang justru jadi penyebab kesusahan."
(Ngomong sama calon anak yang masih di awan-awan)

Nah.. buat kalian yang punya pengalaman sama dan cuma dijadikan pelarian, ada satu ayat yang menguatkan "ampunilah mereka, karena mereka tidak tau apa yang mereka perbuat".
Ampuni. Selesai.

Kau kan tidak bisa memaksakan seseorang untuk bahagia bersamamu. Atau sifatmu harus disukai semua orang. Kau juga ngga bisa memaksakan masa lalunya untuk dihilangkan. Apalagi kalau punya prinsip seperti aku "buah yang manis selalu sepaket dengan getahnya" alias kau bertemu orang baru, kau siap melangkah untuk sesuatu yang baru, jadi kau harus siap dengan masa lalunya kan.

Proses tabah yang sedang aku jalani sekarang adalah cara Tuhan untuk terus menjadikanku manusia baik. Meskipun dilukai. Kamu harus tetap baik. Baik dan baik.

Andai mantra penghilang ingatan di karya J.K Rowling sungguh ada, aku mau mengucapkannya setelah melihat foto ciuman, toga wisuda, sebuah baju batik, manusia berkaca mata, sebuket bunga pink, dan sebuah wajah rupawan. Aku mau hilangkan itu semua.
Tapi Tuhan tau, mantra kasihNya lebih canggih dari itu semua.
Ia tau kok mana yang tangguh jadi Dia patahkan hatiku begitu rupa agar menyelamatkanku dari orang yang salah.
Orang yang berucap manis tapi tetap saja ia membawa serta racunnya.

Sebuah hal mistis, kalau aku percaya, segala sesuatu indah pada waktunya. Aku pernah mengalami lebih buruk dari ini. Lagi dan lagi Tuhan hapus air mata, kecewa, ratapan, diganti dengan sukacita. Bukan waktuku, mauku, jalanku, tapi caraNya, waktuNya, dan jalanNya.
Aku tau urusanku sudah selesai.
Aku tau kini muara air itu mengalir ke mana. Kami berbeda tujuan.

Suatu hari mungkin aku akan bertemu aliran air yang baru dan kami akan dipersatukan dalam sebuah kolam yang penuh kasih, kesetiaan, kejujuran, kelemah lembutan, penguasaan diri, kesabaran, murah hati, dan rencana-rencana Tuhan yang siap kami rangkul bersama. Aku cuma butuh percaya dan segera membersihkan luka.
Hatimu itu rumah kalau berantakan, mana pula yang mau masuk dan menetap.
Mungkin dulu ada yang masuk dan break everything. Dia pergi gitu aja, lalu kamu susah payah merapihkan lagi. Tenang... Tuhan kasih pundak yang kokoh buat kamu merapihkan lagi rumahmu. :)

Hm... Sudah kubilang, jangan menyakiti hati seorang perempuan yang suka menulis. Namamu akan menjadi objek tulisan yang tidak akan pernah selesai. Tapi buatku urusanku dan dia selesai.

Cheers ^^

Selasa, 28 Februari 2017

Di suatu hari yang baik.
Tuhan akan mempertemukanmu dengan seseorang.
Yang menjadikanmu tujuan dan bukan lagi pelarian.
Kamu cuma butuh kesabaran.
Di suatu hari yang baik :)

KERANG OSENG SOS



Pembicaraan kami malam itu diakhiri dengan sebuah kalimat "nanti kalau pekerjaanku sudah selesai, aku bawain kerang osengnya."
Dan aku percaya, ia akan datang dengan kerang oseng favoritku.

Aku melihat jam, sudah pukul 02:00 pagi rupanya. Pilek dan batukku sedang di puncaknya. Demam menyerang pagi itu, hingga sulit memejam.
Kondisi badanku akhir-akhir tidak bisa dikontrol, ia sedang kepayahan menerjang cuaca. Biasanya tidak begini. 

"Lekas sembuh lekas sembuh" begitu sugestiku setiap kali minum obat OBH Combi Plus Flu dan Batuk. 

Perempuan mana sih yang ngga suka dijenguk? Atau perempuan mana sih yang ngga suka ditanya "gimana? Udah baikan belum?". Tapi itu tidak berlaku hari ini.
Aku bergerak sendirian ke kamar mandi sambil batuk-batuk. Dan untung malaikat Tuhan masih menjaga, ia menjagaku dari lincinnya lantai kamar mandi.

Jadi ini hari Selasa ya? Kerang Oseng tidak akan pernah datang. Selamanya. Kenapa?
Yes. Aku mengalah demi kebahagiaan orang lain. Aku terima kalau aku bukan bagian dari hari-harinya. Aku mengalah daripada mengingkari janji. Mundur dan terima. 

Mengenai kerang oseng itu, ia sudah berbentuk menjadi sebuah foto selfie di sebuah acara wisuda. Sudah membuat kenyang.

Aku terima kerang osengnya.
Iya seperti kerang. Ia punya dua cangkang. Sama seperti kerang, dua kali dengan kejadian yang sama. Yang pertama dengan sejuta maklum. Yang kedua, aku tahu cangkang itu sudah tidak lagi bisa menahan gempuran.

Dan aku sadar, selama ini ketika meminta selesai, kerang osengku sudah habis diambil orang.

dan nowplaying hari ini adalah


 “Aku telah merasa dari awal pertama, kau takkan bisa lama berpaling darinya”
“ternyata hatiku benar. Cintamu sekedar tuk sementara”
“KEMBALILAH PADA DIRINYA. BIARKU YANG MENGALAH. AKU TERIMA”
 

Senin, 13 Februari 2017

Dari hari Jumat pagi badan gereges gereges gimana gitu.
Terus Sabtu pagi sampai sore ngga makan karena ngga nafsu makan. Faktornya mungkin mental, nangis muluk, sama ya emang daya tahan tubuhnya lagi jelek aja.

Karena pingin banget liat Barry Likumahuwa dan aksinya yang keren di hari Sabtu. Pergilah aku dan temenku ke Grand Indonesia dengan kondisi belum sarapan ataupun makan siang. Sampai sana langsung ke lantai 8 dan jadi Penikmat Seni, begitu sebutan untuk penonton di Galeri Indonesia Kaya.
Seru banget..
Pulang dari sana lemes bukan main, "gue harus makan" meskipun ngga nafsu makan. Gila ya.. sedih bisa bikin ngga nafsu makan.
Hm.. dan asam lambung mulai naik.

Dan temenku itu ngajak melakukan hal konyol. Jadi, kita ke timur buat sekadar bakmi Jogja Fahma. Sampai sana mienya abis dong. Tapi ibunya bilang lagi dianter. Kita nungguin tuh mie sampe satu jam.
Aku jadi sedih kalau inget Jakarta Timur :((
Too much memory.
Karena kangen angkringan pakde, aku terobos ujan, cuma buat beli sate usus, ceker, dan otak-otak.
Ah Jakarta Timur, makanan sederhana bisa seenak itu.

Dan hari Minggu ini dengan kesedihan yang sama karena baru cek email, akhirnya nangis muluk sampe ketiduran. Hampir aja ngga ke gereja. Dan lagi lagi ngga makan. Akhirnya dengan tekat bulet, sebulet perut. Sebelum gereja harus mampir warteg buat makan.
Pukul 15:30 berangkat dari kosan, mampir warteg di deket Permata Hijau. Pukul 16:00 lanjut berangkat ke Menteng buat gereja di GPIB Paulus.
Puji Tuhan, dapet pendeta yang secara personal dia seru bawain firman. Jadi ya sedihnya sedikit tertahankan.
Tapi ya ada rasa nyess, soalnya cita-cita ke gereja berdua belum kesampean. Pingin deh gereja berdua dan di dalam doa bilang, "ini loh Tuhan calon teman hidupku yang ada di sampingku. Gimana? Tuhan berkenan ngga?"

Sepanjang pulang gereja, di balik helm ya nangis, kepikiran terus. Sampe kosan ya tidur karena udah saking lelahnya. Lupa makan lagi.
Baru bangun pas mama telepon.
Dia sih tau aku nangis, dia ngga ngomong apapun, cuma suruh jangan lupa makan. Nangisnya udah, nanti dada kamu sesek. Iya... aku kalau udah nangis bisa kayak orang kena asma, bengek bengek ngga jelas terus bisa sakit kepala. Saking ngga tau cara ngeluapinnya.
Terus ketiduran lagi. Belum makan.
Dan harus makan, daripada asam lambungnya naik, siapa coba yang mau nolongin.
Makan sate di deket kosan. Ngga nafsu sama sekali. Ngga abis.
Tetep keadaannya sambil mewek.

Tapi ya udahlah, nangis muluk kan lelah ya. Buktinya sampe ketiduran beberapa kali.
Besok harus alihkan dengan olahraga pagi. Semoga ngga ujan. Jadi bisa lari pagi dan semoga bisa sedikit hepi. Meskipun sulit sekali.
Gimana ngga sulit, wong jelas atine iseh sayang. Piye jan.

Oke deh. Selamat malam, Tuhan peluk aku dan harapanku. Ia mengusap air mataku dengan cara yang ajaib, entah bagaimana.

Jumat, 03 Februari 2017

SABTU MINGGU

Sabtu Minggu adalah hari Rindu.
Di saat pekerjaan penat menyentuh lima hari penuh, rasanya ingin sekali mengadu.
Kenyataannya adalah kau dan dia berjarak dalam kondisi tertentu. Bukan jarak tempuh, tapi ada cerita yang sendu.
Jangan terlalu banyak menuntut! Waktunya di hari Sabtu Minggu bukan milikmu. Ia milik janjinya.

Kau harus bertahan sampai kapan tahu. Sampai semua yang diucapkan menjadi nyata.
Jika tidak menjadi nyata, adalah realistis untuk tidak memaksa.
Mungkin kamu memilih pergi atau mana tahu datang lagi kalau itu adalah jodohmu.

Sabtu Minggu tak pernah ada dia di balik penatmu.
Kamu harus tangguh.
Sampai ia menepati janji, Sabtu Minggumu adalah kekecewaan yang terukur penuh. Hari mendung dan harapan yang gaduh.

Aku, si Sabtu Minggu yang payah menunggu.

Sabtu, 28 Januari 2017

Tips and trick buat PEDEKATE (judul tidak sesuai EYD)

Ada yang mendekat, tapi aku kurang sreg. Kenapa?
Karena ia lebih sering texting daripada percakapan secara langsung.
Membosankan.

Hmm.. nih gue punya tips, buat yang lagi pedekate.
Kalau deketin perempuan, telpon dia, ngobrol ke sana ke mari. Bukan topik obrolan lewat bbm atau whatsap atau apapun itu medianya.
Dan bosen juga setiap bikin status dikomen.

Kalau deket, tlp jarang, ajak dia makan bareng. Perempuan lebih bahagia kalau lagi kenyang. Beneran deh.
Selebihnya beritahu kegiatanmu. Perempuan bosan loh ditanya "lagi apa? Semangat ya" kuno.
Mereka lebih senang, kalian para lelaki buat ngasih tau, kegiatan kalian. Artinya perempuan itu dianggap dalam hidup kalian
"If you go without talking to me, I know where we stand"
Nah.. ngerti kan maksudnya.
.
.
.
Nah.. setelah kalian mendapatkan perempuan yang kalian incar, dijaga ya. Jangan disakitin. Mereka senang diperhatikan. Niscaya hubungan akan langgeng.
"Laki-laki suka sih perempuan yang kayak barbie. Nurut gitu. Tapi inget laki-laki ngga main barbie" :))
.
.
.
Ps: ngga berlaku untuk semua perempuan sih. Tapi lumayan efektif kok buat yang lagi 'usaha'.
Inget gais, kenapa laki-laki harus usaha? Dari sananya ya gitu, ngga ada ovum ngejar sperma :))

Terima kasih kepada kecewa. Karena mengajarkanku arti menerima, merelakan yang perlu direlakan, apapun itu.
Membuka lembaran baru memang tidak mudah. Apalagi yang sebelum-sebelumnya kau anggap jawaban doa. Kini menjadi kesedihan nyata.

Pada saat berbaik sangka, kau diberi fakta bahwa ia berdusta. Di bulan kedua.
Pada saat kau mengerahkan segala cara agar bisa maklum, kau diberi fakta bahwa ia tidak menyayangi kamu lagi.
Kamu dibilang egois. Entah permaklumanku yang dulu-dulu itu apa namanya.

Kamu tidak bisa memaksakan dia menjadi alm.Sophan Sopian (hm... Kl ini efek ngerjain program "Kasmaran" padahal hati lagi berantakan. Tadinya mau ngundang Widyawati, akhirnya harus eksplore dulu tentang kisah mereka. Tante Widyawati cerita betapa alm suaminya begitu perhatian. Contoh kecil, saat kalung tante Widyawati rusak dan moodnya jadi hilang, almarhum mencoba membetulkan kalung itu, padahal tanpa instruksi. - nah kan gue jadi baper - laniut deh tulisannya)

Kamu tau apa yang paling dirindukan dari sebuah hubungan?
Percakapan.
Kau mencari teman hidup, yang akan kau ajak debat dan berbagi sampai tua, karena nanti tidak ada lagi yang bisa kau ajak sharing selain dia pilihanmu.
Maka dari itu, mencari teman hidup ibaratnya kamu mencari pakaian yang nyaman. Karena itu akan melekat.
Sudah cukup kayaknya air mata. Mengikhlaskan adalah jalan keluar.
Kau terluka. Kau perlu sembuh. Kau tidak perlu sok kuat. Tapi yang kamu butuhkan adalah tetap sukacita. Itu saja. Lupakan dia yang membuatmu terluka dan kecewa. Yang tidak mengasihimu. Yang intuisinya bukan kepadamu. Yang menganggapmu orang lain karena perlu instruksi.

Awalnya aku percaya pertemuan kami bukan kebetulan. Ya.. memang bukan kebetulan, tapi sebuah pembelajaran.

Seka wajahmu dari air mata. Kamu harus percaya rancangan Tuhan indah. IA menyengka air matamu dengan caraNya.

Memang banyak yang datang, tapi aku tahu sulit menemukan calon teman hidup yang bisa diajak bertukar pikiran.
Ada yang datang tapi apalah daya kami yang berbeda iman dan pengharapan.
Aku hanya tunggu Tuhan memberi  clue akan hadirnya seseorang, yang Tuhan kasihi dan yg mengasihi, yang tidak pergi di saat semuanya sedang berantakan. Di saat sedang dibutuhkan. Bukan menertawakan kepedihan.

"Tak ada yang bisa menyelamatkanmu selain dirimu sendiri. Duka, kecewa, sakit, putus asa mesti kau jalani sendiri. Hidup ini tak terwakili." - @adimasnuel
_kost single fighter - yang duduk bersilang juga udah alhamdulillah_

Selasa, 24 Januari 2017

ALIH

Yeay...
Buat kalian yang memutuskan merantau ke Jakarta dan berniat cari kosan. Pilihlah kosan yang senyaman mungkin. Kalau ada yang mau ngajak ngontrak, hm... Nih.. pikir baik-baik deh.

Total pindah-pindah di Jakarta itu empat kali.
Yang pertama sih karena pindah kamar. Tapi di kosan yang masih sama. Kenapa pindah dari kamar sebelumnya? Karena ngga nyaman sama tetangga yang hobinya teriak-teriak dan pelihara ayam, terus buang dahak depan kamar.
Kalau fasilitas kosannya sih oke banget.
Coba bayangkan... 500rb dapet kipas, tv, kasur, dan lemari, dan listrik bebas. Ya kamar mandi luar dong. Terus ada dapur bersama.
Tiga bulan nangis-nangis mau pindah aja.
Untung bapak kosannya, Pak Edi baik banget. Akhirnya dapet kamar kosong yang lain dan aku langsung pindah.

Beli ranjang (jangan tanya sama siapa. Itu masa lalu), kan strategi biar barangnya ngga berantakan ya taro kolong. Trs ada tempat cucian piring tersendiri gt. Seneng deh. Dua bulan kemudian karena ada tikus masuk dan matahari menyengat. Bapak kosan yang baik hati ngasih tirai gitu buat jendela plus kitchen set yang oke banget.
1,5 tahun di Jakarta Timur dan itu menyenangkan. Walaupun kamar sempit. Cuma bisa buat jalan lurus tapi itu menyenangkan. Dan hemat.

Sayang tempat kerjapun harus berpindah dari timur ke barat. Kosan di baratpun ngga ada yang murah dan selengkap kosan sebelumnya. Akhirnya karena terdesak, ambilah kosan harga satu juta kurang seratus ribu. Berasa banget jatah tabungan berkurang.

Tetiba ada temen punya ide buat ngontrak bareng. Psstt... Padahal semua orang udah memperingatkan. Kalau masih single mending ngekos aja. Kalau lu udah married baru ngontrak.
Karena mendesak dan setelah diitung dan diitung akhirnya okelah ngontrak bertiga.
Dan dari kosan yang cuma tiga bulan di belakang Siloam, pindah lagi ke daerah Serengseng. Hm... Pengeluaran gila-gilaan sih waktu itu.
Nyesel banget beli lemari, ternyata ada yang lebih murah, bentuk sama.

Awalanya segalanya berjalan baik. Hingga tiba suatu problema muncul ke permukaan satu per satu (ini kalo diceritain bisa kayak kuliah empat sks)
Bubarlah kontrakan itu. Cuma bertahan empat bulan.
Dan akhirnya harus cari lagi.
Eh ada yang menarik dari kepindahan ini.
Pertama munculnya konflik, rusaknya hubungan, dan kejadian-kejadian ajaib.

Karena udah terlanjur ngontrak, punya lemari, akhirnya pusinglah pala victoria.
Harus cari kosan murah dan agak lega.
Eh tunggu, apa sih kejadian ajaibnya.
Mamaku yang super itu tetiba bilang mau ke Jakarta buat bantu-bantu. Padahal aku bilang ngga usah. Aku usahain sendiri. Tetiba karena aku baru balik dari kantor jam 4 pagi di hari Sabtu. Mama bilang nanti di tlp ya jam 05:30 buat pesen gojek.
Aku ketiduran dong. Dan jam 08:30 mamaku yang super itu tlp kalau sudah di Blora. Amazing!
Mama sih nanya "superman" kamu kok ngga bantuin? (Nah.. ini kalau diceritain sama kayak bikin proposal skripsi)

Eits banyak hal ajaib, tetiba temen-temen cowokku langsung ngehubungin "hen, perlu bala bantuan ngga?"
Berhubung sungkan dan tau diri (maksudnya sih beberesnya tengtopan males banget kan kalo ada lakik), ya wes aku bilang udah ada si wonder women ku... Mamaku.. hehehe

Kami (aku dan mama) akhirnya berpindah. Empat kali beralih. Ke kamar yang tidak layak. Seperti gudang, banyak debu, teteran kayu, dan geser-geser lemari yang super gede, sampai akhirnya layak ditempatin.
Dan seperti ada yang menyadarkanku. Jika kamu kehilangan sosok "superman" kamu akan dibantu oleh "wonder women", dan beberapa orang yang menawarkan diri menjadi "avanger".
Nah.. artinya kamu ngga perlu ngerasa sendiri. Jangan kecewa lama-lama. Karena itu bakal percuma.

Ya walaupun, jauh di lubuk hati, pinginnya dia datang membantu tanpa instruksi seperti "superman".
Tapi ya sudah. Hidup kan bukan komik.
Dia juga bukan superman, kalian manusia biasa yang sama-sama diutus Semesta untuk mewarnai kehidupan ini.

Hm.. besok-besok aku ceritain ya di kosan yang baru dan hmm.... Actually kangen kosan di Timur. Walaupun harganya ngga beda jauh.

Good night reader ~

"Sebab cinta bukan perkara kata-kata semata. Melainkan rasa sayang yang melampaui akal, pikiran, dan menyembuhkan." - @perempuansore

Dari dulu aku percaya, rasa kasih sayang tanpa tindakan adalah suatu kekeliruan. Suatu angan-angan dan hayalan semata. Seperti seseorang yang menyimpan angin di dalam toples. Percuma.

Nak, jika kalian sepakat saling mengasihi. Ada aksi di sana. Ada pengorbanan di sana. Ada intuisi dan inisiatif di sana, tanpa perlu instruksi.

Nak, dia yang berkorban untukmu akan melakukan hal konyol. Hingga pada suatu hari kamu tahu kekonyolannya adalah salah satu cara mempertahankanmu. Menarik perhatianmu.
Kamu akan rindu tentang hal-hal konyol darinya, jika salah satu dari kalian memilih pergi.

Nak, kamu sudah membaca buku cukup banyak. Hingga kamu pernah membaca sebuah artikel tentang hubungan yang dilandasi dengan cinta. Cinta menjadi sebuah kata kerja. Bukan lagi sebuah kata benda.
Buahnya adalah saling memahami.
Jika hanya satu orang saja yang memahami, ada yang salah dari pekerjaan kalian selama ini.
Perlu evaluasi dan intropeksi diri.

Nak, ibu selalu mendoakanmu agar kamu mendapatkan seseorang yang mengasihimu. Siap bergandengan tangan bersamamu dalam keadaan duka maupun suka.
Ibu tahu patah hatimu selama ini.
Ibu tahu cita-citamu selama ini.
Pepatah "jodoh tak akan ke mana" itu benar.
Tapi ingatlah... Tuhan juga kasih kebebasan dalam memilih siapa yang kelak akan diajak bertahan.

Kamu kuat nak.
Bersihkan lukamu dengan segera.
Rayakan kehilanganmu dengan tetap jadi gadis periang.
Dan bertekunlah dalam doamu kepada Semesta. Karena mengulang doa yang sama, seperti mengayuh sepeda. Pelan dan pasti. Kamu akan sampai kepada tujuan.

Anak gadis ibu, tidak boleh terpuruk lama-lama 😊

Sabtu, 21 Januari 2017

Jumat, 20 Januari 2017

Tanjakan Kurva

Masa pedekate itu emang manis-manis bikin nyaman gimana gitu...
Iya ngga sih?
Pas kamu butuh sesuatu, padahal itu lagi semi curhat, tetiba yang deketin kamu langsung ngerti maksudmu. Padahal kamu ngga minta.

Pas kamu lagi sakit, ditelepon hampir setiap jam pas waktunya makan minum obat. Ih obat yang berasa pait tanpa pisang juga terasa manis.

Pas kamu cuma ngeluh laper, tetiba dia yang lagi deketin kamu ngajak makan.
Wow.. manis kaan? Bikin kamu meleleh, asal jangan sampai menggigil karena hyportemia aja.

Dan kamu bisa membuktikan grafik rasa sayangnya setelah kalian menjalani tali asmara.
Berapa banyak yang pupus atau milih berpaling cuma gara-gara pasangannya berubah? Karena grafiknya juga berubah.

Nah.. buat kalian yang lagi pedekate... Dan mau hubungannya tetap awet. Selain berdoa, kurva di grafik kasih sayangmu terhadap pasangan harus naik, bukan cuma statis apalagi turun drastis.
Iya turun, hanya karena kamu merasa sudah memiliki apa yang kamu mau, lalu kemudian tidak menjaganya.

Mengasihi itu jangan manis di awal, kurvanya harus naik. Rasa pekanya harus semakin terasah. Kalau kamu percaya pasanganmu adalah setengah dari kamu (separuh jiwa kalo kata mas Anang), kamu juga harus peka kalau partner atau separuh jiwamu sedang mengalami kekacauan. Itu kan artinya ada yang kacau juga dalam sebagian darimu.

Kalau sudah tahu tapi nunggu diberitahu itu sama saja kamu sedang bercengkrama dengan orang lain. Bukan dengan separuh jiwamu.

Abis ini plis ya, jangan kasih gue lagu Anang ~

Minggu, 01 Januari 2017

MEMANTASKAN DIRI



Sudah di ujung tahun.  Cerita-cerita di 2016 akan selalu mengikuti. Impian-impian dan doa-doa yang belum tercapai akan terulang lagi di tahun 2017. Apalagi untuk mereka yang sudah mulai jenuh bekerja di tempat yang sama. Mereka yang sedang  merencanakan masa depan dengan kekasih. Mereka yang sedang galau-galaunya tentang masa depan

Doa-doaku masih sama setiap tahun. Cerita-ceritaku juga masih sama seputar dia, pekerjaan, dan tentang keraguan serta keyakinan. Bukannya aku lelah berdoa dengan hal yang sama, namun aku sedang berusaha mengerti maksud Semesta. Kalau kau mendoakan hal yang sama setiap harinya. Artinya, ada sesuatu yang harus dipantaskan, karena yang didoakan belum juga terjawab.

Misalnya… kamu berdoa meminta partner hidup yang sepadan. Terserah versi sepadanmu itu seperti apa. Tapi sudahkah kamu memantaskan diri untuk partner hidup yang seperti itu?

Kamu pingin punya partner yang cinta Tuhan. Tapi apakah kamu sudah terlebih dahulu mencintai Tuhan?

Kamu pingin punya partner hidup yang setia? Tapi apakah kamu sudah menghargai dia sebagai partnermu?

Kamu ingin punya partner kamu faith dan mengakui keberadaanmu? Tapi apakah kamu sudah Tanya Tuhan tentang dia di dalam doamu? Sudahkah kamu mendoakannya dari hari ke hari

Kamu pingin punya partner hidup yang serius? Yang komitmen? Tapi apakah kamu sudah komitmen dan serius dengan dirimu sendiri? Dengan orang tuamu? Dengan Tuhan? Dengan Semesta

Kamu pingin pekerjaan yang baik? Apakah kamu sudah melakukan yang terbaik untuk pekerjaanmu saat ini?

Sebenarnya pertanyaan di atas adalah sekian banyak dari pertanyaan saya juga.
Kamu boleh ambil keputusan untuk tahun depan, tapi jangan tergesa-gesa. Berikan waktu Semesta untuk menyampaikan teka tekinya yang harus kamu pecahkan

Aku percaya dan kita semua percaya, segala sesuatu yang ditabur baik meskipun banyak ilalang dan batu yang menghalangi, semua akan tumbuh baik pada akhirnya.
Siap menabur hal baik. Siap memantaskan diri di tahun baru ini. Semoga segala yang pantas akan datang pada saat yang tepat.

Follow my Twitter @_heniie