Sabtu, 29 Desember 2012

Cuap-cuap sore hari.

Di tengah liburan, oke ini bukan liburan tapi minggu t.e.n.a.n.g
Kemarin-kemarin udah disibukkan oleh natal, terus kemarin tanggal 27 Desember 2012 disibukkan oleh survei KKN yang berimbas, gue perempuan sendirian, dengan empat cowok-cowok girang.

Nah.. buat sekarang, niatnya dari pagi mau beresin kamar, tapi takut hujan, soalnya gue mau jemur si kasur,  jadi harus cerah dong... tapi entah kenapa jadilah niat mulia itu gue tunda, dan nyesal deh karena sampai sore matahari tersenyum indah.

Dari pagi udah ngoprek blog, nulis sana sini, entah apa yang terjadi pada hari ini.
Dari pagi udah megang bahan ujian, dibolak balik, distabilo, tapi entah apa yang dihapal.
Dari pagi buka tutup twitter, buka tutup facebook, kepoin orang, sungguh enggak mengahasilkan profit sama sekali. Kecuali menyesal, karena kerjaan gue cuman bisa online :(
Mengerikan!
Akhirnya biar otaknya sedikit beres, gue memutuskan membuat teh manis, sedikit saja, satu cangkir gulanya juga nggak banyak-banyak. Manisnya kan udah plus gue ~
Akhirnya, ide pun meluncur seiring seruputan teh manis, dan tetap ditemani lagu-lagu Owl City dan kawan-kawannya.
Gue bergerak menulis ini, bergerak mengingat sepanjang tahun 2012 ini gue udah ngapain ajah sih.
Tersadar bahwa gue udah wasting time dengan sesuatu nggak penting, seperti buka twitter yang hampir setiap hari. Males-malesan ngerjain tugas, tapi tetap dengan sadar ini semester lima men. Gilak!
Tapi tetap apapun tulisannya gue harus menuliskan beberapa ulasan kisah cinta. Sya la la...
nasib 2012 ini nggak begitu bagus, gue masih mentok di orang yang sama. Parahnya... orang yang sama itu udah milik orang lain, dan orang lainnya itu gue kenal lumayan deket . Tapi it's oke, itu kan namanya keindahan dalam dunia (boong!)
Nggak seperti teman-teman gue yang sibuk sama keluarganya, sama smartphonenya, sama toko onlinenya, sama calon pacarnya, sama pacarnya, sama kerjaan part timenya. Gue sendiri, menghinggapi nasib yang sebenarnya agak standar. Tapi baiklah.. itu adalah anugerah, dan gue nggak bisa bilang itu musibah, karena musibah apapun tetap ada hikmah :)

Zodiak zone
Zodiak gue aquarius, gue sangat percaya bahwa zodiak nggak bohong, salah sih wajar :p
Gue cocok dengan mereka yang bervirgo, bergemini, bersemua zodiak, mungkin gue nggak dekat sama capricorn, dan musuh bebebuyutan gue adalah scorpio. Entah kenapa scorpio adalah salah satu hal yang buat gue rawrrrr.. kesel maksudnya.
Tapi cowok pisces dan cewek aquarius adalah pasangan yang sedikit melenceng. Baguslah.. gue memagari hati gue buat cowok-cowok pisces. Selera mereka tinggi, dan aqurius macam gue ini adalah perempuan yang agak-agak pecicilan (susah diem, susah cantik) well... mungkin para pisces akan menjadi teman yang baik buat si penuang air.
Gue paling sering berantem, baikan, berantem, baikan, dst ... bersama si virgo. Virgo yang sensitif, virgo yang pikirannya agak gak nyambung sama aquarius, tapi entah kenapa ada saling pengertian di antara mereka. Seperti gue dan emak gue, gue dan si Dwi teman sekelas gue, gue dan Melisa, teman yang mungkin nggak anggap gue teman, tapi cukup respek.
Aquarius yang terjebak di Leo, selalu di Leo... (hey... kalian bacanya aqurius itu gue ya)
Leo yang keras kepala, Leo yang tebar pesona abis abisan, Leo yang buat pengaruh, tapi untungnya si Aquarius bisalah mengatasi ini, dan sialnya kenapa Leo di sini emang lawan jenis --"
Aquarius paling senang ngobrol sama si cancer, mereka pendengar yang baik hati, pembawaan tenang, dan nggak bikin aqurius susah payah. Cancer yang pintar. Tapi kadang kepintaran Cancer nggak setaraf sama aquarius, jadi ngobrolnya juga agak susah payah.
Aquarius nggak terlalu dekat dengan para Taurus, mungkin taurus punya dunia sendiri, tapi aquarius selalu berusaha dekat dengan para taurus.
Aqurius  yang cuman bisa geleng-geleng kepala gara-gara gemini yang labil, libra yang nggak punya prinsip dan gak tegas, tapi Aquarius tetap tetap berusaha dekat dengan mereka.
Aquarius yang selalu terjebak di pesonanya Aries. Emang aries itu zodiak yang beraura, akhirnya si aquarius pergi, namun tetap berusaha berteman baik dengan aries.
Aquarius yang nggak terlalu dekat sama capricorn, tapi capricorn tuh loyal banget personanya, dan lagi-lagi aquarius susah payah membentengi diri. (Iya khusus aquriusnya saya --")
Musuh beda pendapat, dan musuh sepanjang masa mungkin si scorpio, kadang berantem sama si scorpio, lebih sering beda pendapat, tapi yes okelah.. itu juga bisa diatasi, cuman emang selalu berbeda. Selalaluuuu
Yang terakhir Aquarius dan si Sagitarius, perempuan-perempuan sagitarius punya kekuatan citraannya sendiri. Dibandingkan dengan cowok-cowok sagitarius. Well.. Aquarius dan sagitarius adalah duo teman yang baik. Mereka sering terlibat kisah cinta, namun tidak sampai 'ujung', contohnya kayak Taylor Swift dan Taylor Lautner, akhirnya mereka berteman kan? Sama seperti saya dahulu dengan seseorang.

Cinta Zone

Akhirnya si Heni, harus pasrah...

Kunci

Sebuah doa :
Kunci hatiku Bapa, untuk tidak menyukai yang berbeda. Untuk sabar menanti pilihan-Mu, untuk bersedia menepati janjiku pada-Mu.
Aku tahu, aku mulai bosan akan kesendirian ini. Aku mulai meronta. Aku mulai mencari, dan aku gagal lagi. Karena sebuah perbedaan. Inilah jalan yang berliku itu.
Hati ini terlalu lemah, untuk menerima sebuah kebaikan. Pagari hatiku ya Tuhan dengan janji-Mu.
Hingga pencuri hati yang Kau beri, datang dan aku berhenti mencari. Amin :)

Aku Lupa Jatuh Cinta

Aku lupa cara membuka 'pagar'. Kalau sering dibuka, sering juga lupa menguncinya.
Aku bahkan lupa cara bahagia. Sekali bahagia datang menengok, ia pergi dan mengambil bahagia yang lain.
Aku lupa cara bergaul dengan laki-laki, sekali bergaul dengan mereka, habislah hatiku.
Aku lupa segala macam tentang strategi mendekati seorang laki-laki, sekali aku berstrategi kegagalanlah yang kudapat.
Aku lupa membedakan perhatian, dan persahabatan. Sekalinya aku membedakan, terpelesetlah aku terhadap jawaban yang berbeda.
Aku lupa berpenampilan semanarik mungkin di hadapan lawan jenis. Sekalinya aku tampil memesona, bukan sang target yang dekat, malah yang lain.
Aku lupa cara bersikap ramah dengan laki-laki. Bersikap ramah sama dengan membuka diri, dan melupakan logika.
Aku lupa bagaimana jatuh cinta. Bukan karena aku terus menerus merasa sendiri, namun aku terlalu menutup diri. Benarkah seperti itu?

Lebih baik aku lupakan saja bagaimana rasa menyukai, disukai, apalagi jatuh cinta. Karena, kalau aku mulai merasakan, aku akan takut. Berjalan mundur, dan berlari sekencang mungkin. Karena, jika aku dikejar, aku akan marah.
Atau sebaliknya, aku yang mengejar, sang target adalah seseorang yang salah. Mungkin bukan dia yang salah, tapi aku yang terlalu menyalahkan diri sendiri.
Apa sih rasanya... jatuh... cinta...
Bisa tolong deskripsikan kembali?
Aku lupa, saking pasrahnya. Aku lupa saking takutnya, aku lupa saking sering salah langkah, dan salah target. Aku lupa ~

Jumat, 28 Desember 2012

Media Sosial dan Para 'Sendiri'

Media sosial, erat kaitannya dengan tulis menulis, gambar menggambar, video memvideo.
Lalu apa kaitannya media sosial dengan si yangbelumpunyapacarataupasangan ya ~
Ada banyak. Hidupnya cuman di media sosial. Iya.. seperti gue.
Berhubung saya masih single yang nggak hepi hepi banget, akhirnya saya menyelidiki fenomena ini.
Teman-teman saya yang sekarang udah punya pacar, jarang banget update media sosial seperti facebook atau twitter. Ya... selain alasan sibuk, dan punya blakberry atau smartphone lainnya, alasan mereka ya mereka udah punya pasangan yang saling menghubungi satu dengan yang lainnya.
Tapi emang gak bisa dibilang gitu juga sih... soalnya kan saya anak tunggal, jadi wajar lah ya kalo ujung-ujungnya harus bergelut dengan media sosial lagi media sosial lagi.
Tugas di blanco, semuanya ya balik lagi ke blanco. Karena fasilitas wifi yang disediakan, maka dari itu lebih baik berkarya di media sosial sajahlah ~
Walaupun iya memang benar nantinya bahwa akan terlihat sendiri. Ya sudahlah.. ini media saya. Apa media kamu?

Selasa, 25 Desember 2012

Foto Yesus dan Hari Natal

Tergelitik dengan salah satu pertanyaan atau pernyataan seseorang "Bagaimana kita bisa tau itu Yesus atau bukan. Emangnya zaman dulu ada alat buat foto, kalau lukisan, emang ada yang nyimpen?"
Well... saya kasih gambaran sedikit, kenapa sih foto Yesus, harus berjenggot, harus tinggi besar, kalo kata perempuan Indonesia, yang hobi liat cowo-cowo bule, foto Yesus berperawakan tampan berhidung mancung.
Sebenarnya, itu adalah gambaran umum orang-orang timur tengah, gambaran umum, yang diambil, kira-kira begini "nah... rata-rata orang timur tengah, begini keperawakannya, nah.. mungkin juga begini, pakaiannya pada zaman itu" makannya.. kenapa wajah Yesus beda-beda di setiap foto.
Tapi well... secara pribadi walaupun saya tidak melihat wujud Yesus, pada zaman itu, saya tetap meyakininya sebagai Tuhan yang datang ke dunia, berwujud manusia, merendahkan diri-Nya agar serupa dengan manusia, dan pembebas dosa manusia. Kalau Tuhan gak turun ke dunia, melalui manusia, belum tentu kita dibebaskan dari kuasa dosa.
Udah.. ah... kalo yang beginian, bagian anak-anak teologi.. saya cuman mengimani Yesus adalah Juruselamat, dan komentar soal foto Yesus.

Nah... sekarang.. hari natal.. kenapa tanggal 25 Desember? Ya.. itu cuman simbolisasi ajah.. yang penting Tuhan Yesus pernah lahir ke dunia, serupa dengan manusia, di kandang domba. titik gak pake koma.
Saya pernah baca dalam suatu artikel, saya lupa simpan artikel itu, coba kalau saya simpan, pasti bisa nulis lebih panjang dan lebar. Artikel itu berisi tentang tanggal 25 Desember sebagai hari natal. Sebenarnya tanggal 25 Desember itu bukan hari natal sesungguhnya....(seingat saya saat saya baca artikel itu) jadi dulu... bagian kerajaan romawi nih... ada tukang kalendernya gitu.. apa ya.. subdivisi pertanggalan kali ya. Nah.. dialah yang bagian menghitung tanggal Tuhan Yesus lahir, dia itung tuh.. dengan teori ini itu, dia ukur pas bintar timur muncul, serta kedatangan orang majus. Dia tetapkan tanggal, dan disebarkan, jadilah tanggal 25 Desember menurut perhitungan kalender masehi. Padahal.. dia salah gitu ngitungnya, kayak kurang rumus atau gimana deh, sehingga perhitungannya melebar, (dan kalau gitu berarti kita mengenang natal tuh sebelum tanggal 25 Desember), tapi sayangnya tanggal ini udah tersebar di seluruh dunia. Para arkeolog, juga tahu kalo 25 Desember hanya tanggal untuk mengenang natal, karena penelitian tentang 'bukan tanggal 25 Desember sebagai hari natal' kan udah lama banget, dan dunia sudah terlanjur oke dengan 25 Desember.

Tapi apapun tanggalnya, bulannya, harinya, tetap saja natal menjadi momen spesial di seluruh dunia. Gimana gak spesial, Allah yang Agung, rela turun ke dunia, berwujud manusia sederhana, mengajarkan kasih, rela mati di kayu salib, agar hubungan manusia dengan Allah tidak terputus, padahal itu Allah sendiri yang menanggung beban.
Yang penting damai natal selalu melingkupi di manapun, dan kapanpun.
Selamat Natal :)

Sabtu, 22 Desember 2012

Selasa, 18 Desember 2012

Buta Film, Ngomong Film

Gue bukan penikmat film. Bukan maniak film. Bukan pulak tukang komentator apalagi pengamat film. Baik film Indonesia maupun luar negeri. Ngobrol soal film sama gue nggak bakalan pernah nyambung. Pengetahuan gue soal film sangat terbatas. Karena uang buat jalan ke bioskop ajah gue gak punya.
Mulai rajin ke bioskop sejak masuk kuliah. Mau gak mau harus melek sama dunia perfilman, soalnya ada mata kuliah pengkajian film. Dulu, nonton di bioskop di salah satu mal deket kampus muraaaahh banget. Cuman 15ribu rupiah. Tapi sekarang naik lagi harganya.
Mulai rajin minjem film sana sini, beli film sana sini. Tapi tetap ajah sih... minjem film paling banyak dilakukan. Dana sangat terbatas untuk beli film atau nonton film dengan tujuan kesenangan, hiburan, dan pengetahuan
Pertama kali nonton film waktu zaman sekolah dasar, itu juga dibayarin sama salah satu anak kost, waktu itu nonton "Petualangan Sherina". Dan pertama kalinya naro mata ke layar tancep.
Film kedua, "Harry Potter and the ... ", itu juga nonton pas pertamanya ajah, sisanya nonton di bioskop kesayangan Anda, alias nonton di tv. Kecuali Harry Potter serial terakhir, baru itu nonton di bioskop.
Pernah nonton 3D .... cieeee gaya! Nontonnya pake kacamata segala *norak* tapi habis itu gak ke mana-mana seminggu, dana hilang lenyap. Kadang demi mau nonton 3D, pinjam uang teman dan dikembalikan dengan waktu yang tidak ditentukan. Beruntunglah punya teman yang pengertian :)

Di lingkungan pertemanan, paling gak nyambung soal diajak ngomong film, dari Indonesia, Asia, bahkan Amerika. Anti sama film horor, tapi penasaran, tapi daripada penasaran terus gak bisa tidur gara-gara kebayang melulu, mending anti ajah.
Gak pernah nonton di bioskop dalam agenda kencan. Paling sering sama teman-teman perempuan --"

Bahasan Utama
Sebenarnya gue ngeposting ini, pingin sedikit cuap-cuap soal film-film yang di mata gue itu bagus, dan Indonesia banget. Gak perlu lah gue menceritakan bagaimana kerennya film luar, karena itu sudah bi-a-sa.
Ada beberapa orang yang anti sama film-film Indonesia. Entah kenapa. Mungkin karena terlalu banyak horornya, dan horornya nggak banget. Maksudnya... tau sendiri lah kalian. Atau kualitasnya begini lah begitu lah.
Diingatan gue film Indonesia banget, pasti diangkat dari beberapa novel populer yang best seller.
Dan.. rata-rata emang gitu. Kalau pun nggak dari situ, film horor yang baguuuusss, kayak film "kuntilanak", atau "jalangkung" misalnya. Atau film yang nggak diterima di negeri sendiri, tapi dikasih tepuk tangan sama perfilman negara lain. Itu juga banyak. Seni dan seni nggak pernah ada batas.

Tadi sore, gue baru nonton film "5CM", gue tau itu film dari sebuah buku yang best seller, dan karena nggak semua buku bisa gue beli. Akhirnya membaca ajah gue nggak mampu. Ini nih.. baru minjem dari temen bukunya juga. Akhirnya gue nonton, karena kepancing sama foto-foto pemainnya di lokasi syuting. Gue bilang film ini ke-ren. Kenapa? Ya.. bagus... ceritanya memotivasi, lokasi film juga bagus, bagus gus gus gus!!!
Dan semenjak itu gue menganalisis, apa semua film harus berawal dari sebuah novel dulu ya. Apa memang itu yang bagus ya?
Lihat saja, film Indonesia bangkit dengan adanya "Laskar Pelangi" gue tonton ini pas SMA kelas 10
Latar film... liat deh, pemandangan men. Yang orang Indonesia sendiri pasti belum tau. Pulau Belitung, pantai, laut, dan indah. Segi tema budaya, pendidikan, moral, agama,persahabatan, semuanya ada.
Dan sekarang "5Cm" lihat pemandangan di film, itu alam Indonesia :)

Ini bisa jadi ciri khas film Indonesia. Kalau film Korea dengan kisah cinta yang bikin penonton bahagia,  Film India yang bisa nari-nari sambil hujan, dengan kain sari kebanggannya.
Kenapa Film Indonesia nggak bercirikhas dengan pemandangan dan budayanya. Karena setiap film dengan keindahan Indonesia, dan bercerita tentang persahabatan, dan budaya selalu diminati.
Inilah kenapa buku-buku zaman sekarang harus super duper berkualitas, karena ketika buku berkualitas, film juga akan mengikuti. Simbiosis mutalisme.

Oke gue setuju, buku selalu lebih bagus daripada filmnya. Selalu, dan memang begitu. Tapi tengok deh siapa sih penulis naskah film itu, penulisnya nggak lain nggak bukan ya penulis buku itu sendiri. Jadi mereka (re: penuli) punya pandangan, mana di dalam bagian buku yang menurut dia dianggap paling menarik.
Itu soal film Indonesia. Jangan ditanya.... tapi film "Harry Potter" bagus kok, gak kalah sama buku.
Realitas ajah, perfilman Indonesia masih mencoba berdiri, jadi jangan terus membandingkan. Lebih baik membangkitkan, dan menjadi lebih baik, caranya ya didukung dong :)
Sekian...

Gone~

Senja memangggil awan. Berjalan beriringan dalam satu nyata. Perpisahan kadang memilukan. Namun doa untukmu selalu bercahaya.:

Jumat, 14 Desember 2012

Dibalik Kata "Berpisah"

Beri saya alasan yang cukup kuat.
Beri saya alasan untuk percaya.
Bahwa ketika kita bertemu sudah tak ada rasa kecewa.
Tak ada lagi rasa curiga.

 Jangan paksa aku melupakanmu.
Jika suatu hari nanti kita akan saling mengingat.
Kemudian menyapa dalam bayang semu.
Mengeja secara tersirat

Kau yang pergi dan tak kunjung kembali.
Meninggalkan pesan tak pasti.
Jika, suatu saat brtemu denganmu lagi.
Mungkin, hanya jejakku yang kau temui.

Sabtu, 08 Desember 2012

DINGIN YANG MALAM CUACA

Aku membenturkan asaku melalui dinding mimpi. Kemarin aku mencoba melihat celah-celah kecil di balik sinar matamu. Aku menemukan rasa iri yang begitu dalam. Aku pun berkata dalam hati, suatu hari harus sepertimu.
Aku tidak bohong. Aku mau menjadi sepertimu. Kamu tersenyum, menatapku pilu. Lalu berkata "jangan", sikapmu membuatku langsung curiga, tanpa berpikir panjang aku tanya "kenapa?"
Kamu pergi tidak menjawab. Kamu membawa jawaban itu, meninggalkan pertanyaan. KAMU!
Hatiku meronta, naluriku mencari.
Semenjak acara kemarin malam, kamu tidak lagi menunjukan tanda-tanda pertemuan.
Hingga pagi serasa diam membisu, kicau burung hanya selewat sepintas menghadirkan nuansa semu.
Ada apa ini, mengapa perpisahan begitu menyakitkan. Buat sebagian orang justru sebuah keberuntungan.

Jumat, 07 Desember 2012

Memaafkan dengan "Minta Maaf"

"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
- Filipi 4:13

Sudah tiga hari, daku tersandung masalah sepele. Masalah yang sebenarnya cailah... dibesar-besarkan karena media sosial yaitu twitter. Perang alasan via sms berhari-hari. Capek loh, karena tulisan bisa saja menjadi sebuah salah tafsir.
Tapi ya sudahlah, karena toh sudah tahu bagaimana sifat sang pembuat masalah itu sendiri. 
Jadilah saya lebih baik meladeni baik-baik, awalnya.
Sebenarnya, teman-teman saya memberi saran untuk menjauhi saja si pembuat masalah, dan abaikan. Saya pikir, ya buat apalah menambah besar masalah. Apa keutungannya, membuat orang lain memendam kebencian pada diri kita (re: saya juga). Karena saya tahu, sang pembuat masalah masih berpikir seperti anak-anak remaja pada umumnya. lebih baik yang 'agak umur' mengalah saja.

Sebenarnya saya sakit hati dengan tulisan-tulisannya yang secara tidak langsung, itu untuk saya. Dia mengatakan saya munafik, penggemar ababil, cari keuntungan bla bla bla. 
(Hem... belum tau ajah dia, saya suka dengan negara itu sudah hampir tujuh tahun.) Tapi lupakan sejenak argumentasi bagian ini. Jangan biarkan kebencian menjadi tuan dalam hatimu.
Sebenarnya, bisa saja kan sakit hati itu berasal dari asumsi sendiri, bisa saja loh kita abaikan. Kata Pidi Baiq, hati ini kan tuannya diri sendiri, bisa kamu merasa sedih, kecewa, sakit hati, dan bahagia kamulah yang menentukan, karena kamu tuan untuk hatimu sendiri. Dan saya memilih untuk bahagia.

Setelah masalah ini berlarut-larut, dan saya mulai bosan, ditambah pula tidak ada kata sepakat untuk perdamaian, dan tidak terlontar kata maaf, membuat saya gemas. Lebih dahulu, saya ajukan kedua hal tersebut kepadanya."Maaf, dan bisakah berdamai?"
Awalnya dia masih beragumentasi lagi. Saya ajukan lagi "Oke. saya minta maaf. Bisakah berdamai?"
Kemudian dia terlihat enggan memaafkan. Namun, lebih baik berpikir positif saja, bahwa dia sudah mau berdamai. Titik. Berpikir positif supaya hati dan pikiran bersih. Jadi, saya anggap masalah selesai.

Kalau tidak mendapat masalah seperti ini, saya tidak akan mendapat perenungan panjang lebar. Kenapa sih waktu menerima suatu tawaran, tidak dipikirkan matang-matang, mengapa waktu itu saya masih bersikap sabar. Mengapa sih ~ tapi ada pepatah bilang, nasi sudah menjadi bubur, namun pasti Tuhan kasih kecap dan sambelnya.
Ya... maksudnya kalo udah terlanjur bermasalah, pasti Tuhan kasih sisi manisnya.
Lagipula untuk apa sih, melawan anak remaja yang masih dalam keadaan labil.
Mengalah saja kalo begitu.
Saya pikir mengalah adalah jalan terbaik daripada mendukung rasa benci semakin besar. Saya juga berpikir bahwa mengalah bukan kalah, saya sudah memenangi dengan mengontrol ego saya untuk mengerti betul situasi yang dihadapi.

Ketika memaafkan beralih fungsi menjadi orang yang pertama 'meminta maaf' saya rasa itu bukan sesuatu yang buruk. Mungkin karena saya yang melakukan 'meminta maaf'. Saya pikir, sakit hati ini harus dibayar segera. Jangan cuman menunggu lawanmu, untuk 'meminta maaf' lebih dahulu, karena akan percuma, masalah tidak akan pernah selesai. Sama sekali kamu gak terlihat lebih baik, kalau lawanmu 'meminta maaf', itu sama saja meruncing masalah.
Lebih baik, kamu dahulu yang meminta maaf, namun ingatlah hatimu juga harus berani bertaruh, logikamu harus berani beranjak dari kekuatan egois.
A negative mind will never give you a positive life.

Setidaknya, saya sudah bahagia menciptakan perdamaian, ya... itu pun jika perdamaian itu diterima dengan baik oleh pihak lawan. Minimal... lawan ikut mengevaluasi diri sendiri, kenapa sih musuh mau minta maaf. Mungkin ia akan berpikir bahwa si musuh bersalah, sehingga meminta maaf duluan, tidak apa-apa jika ia berpikir seperti itu,  toh pada hakikinya manusia memang selalu salah, yang benar itu cuman Pencipta semesta.

Dari kesemuanya, yang paling berat harus mengorbankan perasaanmu, untuk mengontrol egomu yang begitu tinggi. Kendalikan. perasaan bencimu. Saya rasa itu salah satu cara untuk membuat hidupmu lebih nyaman, dan terhindar dari argumen-argumen yang dibuat-buat dan tidak penting untuk dilontarkan, bahkan sama sekali tidak menjadi berkat. 
'Minta maaf' akan membuatmu semakin dewasa. Mengalah karena kalah, itu pepatah lama. Era modern seperti sekarang ini, ego adalah musuh terbesar, jadi jangan buat egomu mengendalikan permusuhan, dan kata 'minta maaf' sebagai puncak gengsimu. 
Well... pada akhirnya kembali ke perintah Bapa di Surga, lakukan segala sesuatu untuk Tuhan, seperti kamu melakukan permintaan maaf.

"Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23)

Awalnya sakit hati, namun sakit hati berubah menjadi sebatang pesan. 
Kemudian terbiasa, dan bertahan. Jangan biarkan ego mengendalikan.
Jika aku setara, apa upahku untuk masalah. 
Tidakkah hati gundah gelisah? Kalau sudah mengalah. 
Aku merasa, bebanku hilang seketika


Selasa, 04 Desember 2012

Follow my Twitter @_heniie