Senin, 10 November 2014

TRANSIT SEPERTI PARASIT

Ada yang tiba-tiba menarik.
Dan aku tertarik.
Ia datang membawa mimpi-mimpi
bayangannya membuat lupa diri.
Dulu kata-katanya meyakinkan.
Dulu intensitas perbincangan yang dinomorsatukan.
Lama-lama sadar diri. 
Bahwa hati ini seperti bandara di pulau terpencil
Lama-lama menilai diri.
Jenuh menjadi kata kunci.
Banyak pesawat yang datang ke pulau kecil ini.
Mulai dari pesawat herkules hingga pesawat komersil.
Namun tetap saja, ia adalah pulau kecil. 
Penghuninya hanya ia seorang diri. 
Mungkin tidak ada yang betah berlama-lama
Sulit membangun sebuah peradaban baru di pulau kecil ini.
Rata-rata mereka hanya transit lalu pergi lagi.
Parasit saja bahkan tidak pergi-pergi.
Parasit saja tidak hanya transit.
Entah kamu parasit atau hanya salah satu yang transit.
Atau awalnya transit kemudian menjadi parasit.


Malam setelah hujan.
Merenung banyak-banyak.
Bahwa memikirkanmu menambah parasit di pikiranku.
Karena tersadar hati ini semacam tempat transit yang siap dikosongkan kembali.


-etysuheni dan sudah menghabiskan satu biskuit-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow my Twitter @_heniie