Senin, 17 Oktober 2011

kematian dan kebahagiaan

beberapa akhir ini aku merenung. merenung tentang beberapa hal yang semuanya berada di lingkaran nalar manusia.
renungan tersebut adalah KEMATIAN. menurutku, itu adalah sesuatu yang menakjubkan, menyedihkan, mengharukan, sesuatu yang abstrak yang nggak bisa digambarkan.
Menurut kepercayaanku, dan pemahaman tentang percaya penuh akan janji Yesus, kematian merupakan sesuatu yang menggembirakan. Suatu janji Tuhan atau karya Tuhan yang akan ditunjukannya melalui cara ini. yang pasti di dalam alkitab kematian adalah sebuah keuntungan. jadi, kesedihan akan kehilangan raga sesorang tidak boleh terlalu berlebihan.

aku pernah mengalaminya. keluargaku menjadi salah satu karya Tuhan menunjukan semua keajaiban-Nya, melalui kematian. namun, yang menjadi persoalan mengapa semuanya begitu cepat dilakukan.
aku kehilangan kakek (mbah kakung) yang paling aku sayang. awalnya memang aku kesal, karena harus menunggui dia di rumah sakit, lama kelamaan setelah dia dipanggil Bapa, aku kehilangan sosoknya. sosok yang mampu membuat aku merindukan kampung halaman.
teringat memori bersama mbah kakung. waktu kecil aku selalu tidur bersamanya. aku merangkul tangannya dari malam hingga pagi. kami selalu minum kopi setiap sore di beranda rumah. ke kebun mama pada pagi hari. memanen setiap kelapa, mengambil kopi, dan mengunjungi pohon mangga yang masih tumbuh pada saat itu. pada saat ia sakit, aku menyesal nggak bisa memerlakukan dia secara baik. karena menurutku, ia menghalangi jadwal liburanku. menyesal bukan main sekarang. tetapi kematian harus memisahkan rasa rinduku padanya, rasa kangenku padanya, dan rasa sesalku padanya. aku senang dia sudah nggak merasakan sakit lagi. aku juga senang karena Yesus lebih sayang mbah kakung dibandingkan aku dan keluargaku yang lain. ya, kejadian itu dua tahun yang lalu =)

setelah itu pamanku (pakle) menjadi karya Tuhan berikutnya. ia dipanggil Bapa dengan cara yang 'aneh'. tapi biarlah itu menjadi rahasia Semesta saja. aku memang tidak terlalu dekat dengannya. namun aku tahu kesedihan hati isterinya. pakle cukup misterius menjalani kebersamaan dengan Tuhan. sehingga aku nggak pernah tahu bahwa ia sering ke gereja. aku cukup bangga dengan pakleku yang satu itu. ia anak kesayangan mbah kakung. dan bagaimanapun dia, sekalipun dia tidak dekat dengannya. namun, aku cukup bangga sudah mengenalnya.

ratapan berikutnya terjadi dari semua teman-teman dekatku dan teman dekat mamaku. ayah, suami, saudara mereka menjadi karya Tuhan berikutnya. aku merenung betapa semua ini diluar dari nalar manusia. semua ini nggak bisa dijelaskan. semua sedih, kecewa, meratap, pasrah. entah ekspresi apa lagi yang harus mereka keluarkan untuk menggambarkan rasa itu. aku melihat isteri yang ditinggalkan suaminya untuk pergi jauh. air mata mereka deras, anak-anak mereka begitu terlihat diam. ibu mereka tabah, saudara mereka tersenyum tegar. selain itu mereka diwajibkan untuk bersuka cita karena mereka selalu percaya kasih Tuhan selalu menyertai mereka, walaupun mereka sudah ditinggalkan kawan hidupnya.

ya, begitulah tentang kehilangan, kesabaran, ketabahan, dan kebahagian sebagai orang percaya kepada Yesus. bahwa segala sesuatu yang direncanakan-Nya memiliki maksud, ntah apa, yang ku tahu maksud dan tujuan itu pasti baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow my Twitter @_heniie