Teman dan
Sahabat. Friend and best friend.
Berbeda? Iya memang. Saya punya pengalaman yang menarik mengenai istilah
ini. Ketika ditanya oleh salah satu anak yang sedang ujian psikologi kemudian
saya diminta sebagai salah seorang ‘korban’ tanya jawab. Ia bertanya begini
“Apakah Anda
mempunyai seorang sahabat?”
Well..
dengan lugas saya menjawab “tidak”.
Pertanyaan
standar yang muncul kemudian adalah “mengapa?”
Karena saya
tidak percaya manusia. Manusia ya hanya manusia. Mereka berbuat sekenanya. Datang
saat susah, pergi saat bahagia. Demikian juga saya melakukannya. Mereka bilang “kamu
terlalu sering menyakiti sesamamu”, kemudian mereka terkadang tidak berkaca apa
yang mereka lakukan. Sahabat karib saya adalah Tuhan Yesus. Dia tidak pernah
mengecewakan. Bercerita dengan manusia memang perlu, namun mereka tidak paham.
Tidak akan pernah paham. Sekalipun dia yang sudah melahirkan saya. Karena
manusia berbeda. Kita hanya ditugaskan untuk saling mengasihi, titik. Bukan
saling memahami, titik.
Anak yang
sedang ujian Psikologi itu mengangguk dan terus mencatat. Sungguh.. saya lebih
suka segelas kopi =’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar