Sabtu, 11 Agustus 2012

Sadnight

Kamu pikir saya tahan apa dengan sikap saya seperti ini ke kamu. Nggak!
Kadang nih ya, kamu buat saya tersipu malu. Membuat saya menjadi lebih baik lagi perasaannya. Setelah membaca apapun yang kamu tulis.
Namun, apalah daya, ternyata tembok prinsip saya (pura-pura) teguh. Segalanya saya kuat-kuatkan.
Ibarat tembok, hampir roboh, tapi terus disemen ulang, padahal emang udah waktunya roboh.
Kamu sih nggak peka. Kamu sih jauh. Suruh siapa.

Saya bete loh. Tapi ya begitulah... ditambah rasa penasaran juga. Afdol kan?
Mungkin harus menanti sesuatu yang baik baru bisa oke lagi ini perasaan.
Forget him. Just try. Kalo gak bisa, tembok yang hampir roboh ini mungkin akan butuh senderan entah kepada siapa yang bersedia.

Yah... bukan nasib. Tapi kalo memang belum saatnya dan belum jalannya. Gimana dong? Masa harus diiyakan.
Udah ah... kalo menurut anak muda zaman sekarang ini namanya Galau. Ets.. Galau bukan bahasa 4L4Y.
Galau udah ada di KBBI dari cetakan yang pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow my Twitter @_heniie