Rabu, 26 Februari 2014

Tentang Patah Hati

Aku patah hati. Setelah didekati lalu ditinggal pergi
Aku patah hati. Setelah dibohongi dan kejujuranpun tidak ada lagi.
Aku patah hati. Mencoba bangkit lagi itu sulit sekali. Entah harus bagaimana lagi.
Mungkin selama ini aku menutupi, masih mencari kejelasan yang pasti, dan menunggu kedatangannya lagi.
Tidak ada kejelasan selama ini, aku bodoh sekali. Iya aku bodoh sekali.
Sudah tahu kamu hanya ingin bermain-bermain, aku dengan bahagianya berharap bahwa kamu akan menyayangi dengan setulus hati.
Aku patah hati. Merasa dipecundangi, merasa dibodohi.
Aku patah hati. Sudah mengharapkan yang tidak pasti.
Aku patah hati. Menanti janji-janji yang tak kunjung digenapi.
Aku patah hati. Komunikasi kita sudah jarang sekali terjadi. Hampir berminggu-minggu setelah resmi, aku  berusaha tidak membenci.
Aku patah hati. Mengapa waktu cepat sekali berlalu dan kamu lama kembali.
Aku patah hati. Sudah banyak tanda-tanda bahwa aku harus menjaga diri, namun aku keras kepala dan tetap menanti. Seakan-akan kamu akan datang membawa yang aku harapkan pasti terjadi.
Aku patah hati. Kamu dengan dia tanpa pernah aku tahu sudah berapa lama sampai sekarang ini.
Aku patah hati. Karena masa lalu, masa kini, asal jangan sampai masa nanti.
Tentang patah hati, aku mencoba bangkit lagi. Hal yang paling terpuruk lebih dari ini pernah kualami. Masakan aku menyerah dan bersedih sebegini. Aku tidak pernah seserius ini, namun kamu main pergi, aku mengeja dalam hati, namamu sudah pasti. Tuhan tidak pernah lupa janji, Ia pasti membawa seseorang yang baik hati datang di suatu hari nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow my Twitter @_heniie