Jumat, 03 Maret 2017

URUSAN SELESAI

Urusan selesai. Sudah kukirimkan berkas surat terakhir untuknya.
Kututup pintu agar serpihan-serihan tentangnya sudah tidak bisa masuk lagi.
Semoga aku dan dia tidak berjodoh.
Aku tidak mau berjodoh dengan penipu.
Yang sudah tau rasanya dibohongi tapi malah melakukan hal yang sama ke orang lain.
Ya... memang benar apa kata orang, jodoh adalah cerminan diri kita.
Aku ngga heran kalau dia berjodoh dengan masa lalunya karena sama-sama penipu kan.
Semoga suatu hari kalau kamu mendidik anak-anak kelak, ajari mereka untuk berprinsip. Sehingga membuat bangga dan tidak melukai orang lain. Dan jangan sampai bangga sudah membuat list mantan. Karena mantan juga manusia bukan robot. Punya hati dan harapan.

"Nak... Suatu hari jangan kau lukai perempuan. Apalagi sakiti inti hidupnya, yaitu hatinya. Kalau mau selesai. Selesailah dengan cara elegan. Katakanlah kalian tidak bisa memaksakan kalau tidak sejalan.
Kalau sudah diberkati, pertahankan. Karena kamu sudah diajari prinsip. Dan kamu sudah berprinsip di hadapan Tuhan dan jemaatNya.
Sebagai seorang perempuan, yang punya banyak pintu dalam tubuhnya, jagalah, karena hanya laki-laki pemberanilah yang bisa menjelajahi lorong-lorong itu. Jadi perempuan harus setia. Kalau tak suka, katakanlah baik-baik, harus punya hati yang tangguh. Tuhan jadikan perempuan penolong, bukan yang justru jadi penyebab kesusahan."
(Ngomong sama calon anak yang masih di awan-awan)

Nah.. buat kalian yang punya pengalaman sama dan cuma dijadikan pelarian, ada satu ayat yang menguatkan "ampunilah mereka, karena mereka tidak tau apa yang mereka perbuat".
Ampuni. Selesai.

Kau kan tidak bisa memaksakan seseorang untuk bahagia bersamamu. Atau sifatmu harus disukai semua orang. Kau juga ngga bisa memaksakan masa lalunya untuk dihilangkan. Apalagi kalau punya prinsip seperti aku "buah yang manis selalu sepaket dengan getahnya" alias kau bertemu orang baru, kau siap melangkah untuk sesuatu yang baru, jadi kau harus siap dengan masa lalunya kan.

Proses tabah yang sedang aku jalani sekarang adalah cara Tuhan untuk terus menjadikanku manusia baik. Meskipun dilukai. Kamu harus tetap baik. Baik dan baik.

Andai mantra penghilang ingatan di karya J.K Rowling sungguh ada, aku mau mengucapkannya setelah melihat foto ciuman, toga wisuda, sebuah baju batik, manusia berkaca mata, sebuket bunga pink, dan sebuah wajah rupawan. Aku mau hilangkan itu semua.
Tapi Tuhan tau, mantra kasihNya lebih canggih dari itu semua.
Ia tau kok mana yang tangguh jadi Dia patahkan hatiku begitu rupa agar menyelamatkanku dari orang yang salah.
Orang yang berucap manis tapi tetap saja ia membawa serta racunnya.

Sebuah hal mistis, kalau aku percaya, segala sesuatu indah pada waktunya. Aku pernah mengalami lebih buruk dari ini. Lagi dan lagi Tuhan hapus air mata, kecewa, ratapan, diganti dengan sukacita. Bukan waktuku, mauku, jalanku, tapi caraNya, waktuNya, dan jalanNya.
Aku tau urusanku sudah selesai.
Aku tau kini muara air itu mengalir ke mana. Kami berbeda tujuan.

Suatu hari mungkin aku akan bertemu aliran air yang baru dan kami akan dipersatukan dalam sebuah kolam yang penuh kasih, kesetiaan, kejujuran, kelemah lembutan, penguasaan diri, kesabaran, murah hati, dan rencana-rencana Tuhan yang siap kami rangkul bersama. Aku cuma butuh percaya dan segera membersihkan luka.
Hatimu itu rumah kalau berantakan, mana pula yang mau masuk dan menetap.
Mungkin dulu ada yang masuk dan break everything. Dia pergi gitu aja, lalu kamu susah payah merapihkan lagi. Tenang... Tuhan kasih pundak yang kokoh buat kamu merapihkan lagi rumahmu. :)

Hm... Sudah kubilang, jangan menyakiti hati seorang perempuan yang suka menulis. Namamu akan menjadi objek tulisan yang tidak akan pernah selesai. Tapi buatku urusanku dan dia selesai.

Cheers ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow my Twitter @_heniie