Jumat, 06 Mei 2011

edisi : EMPAT TAHUN CUKUP

Kuliah itu seperti memeras susu, penuh tenaga, dan kalo beruntung bisa mendapatkan hasil yang melimpah, kalau tidak ya tetap saja susu tersebut harus dijual, berapa pun hasilnya, karena kebutuhan.
Seperti berjuang di univeritas, memeras semua hal demi mendapatkan selembar kertas dan gelar. Kalau beruntung bernilai baik, kalau tidak ... (jangan ditanya lagi)

Dimulai ketika masuk perguruan tinggi negeri yang seleksinya ampun-ampun.
Lalu dimulai masa ospek atau mabim atau apalah itu namanya yang katanya si untuk memperkenalkan kampus, memperkenalkan pada angkatan atas, yang ntahlah saya sendiri kurang paham gunanya.
Ya, kalau pribadi si gunanya hanya sebagai bahan perbincangan di masa yang akan datang.

Dan mulai banyak jadwal. OH NO, kuliah pukul 08.00 pagi adalah hal yang paling mengerikan dibandingkan ketika harus belajar bareng sama guru

Oke beginilah saya kalau kuliah pukul 08.00 pagi
1. Bangun HARUS di bawah pukul 06.00 WIB
2. Mandi dan mempersiapkan diri waktunya hanya boleh setengah jam.
3. Naik Ojeg selama 15 menit
4. Naik Damri yang WAJIB pukul 06.30, paling lama ya pukul 07.00
5. Naik angkot menuju kampus yang seharga 1.000 Rupiah
6. Rebutan angkot gratis di dalam kampus
7. Lari-lari menuju lantai dua gedung yang dituju.
8. Sampai kelas : ADA DOSEN Atau TIDAK ADA DOSEN
9. Perasaan sedih atau senang. NTAHLAH...

dan mari lihat jadwal tugas
1. Setiap mata kuliah pasti ada tugas
2. KALAU tugas kelompok bisa jamin, saya yang paling rewel dan beberapa orang hanya bisa diam melihat saya mengerjakan SENDIRIAN, dan dengan senyum mereka mendapatkan 'A' dan saya mendapatkan 'B' yang pada akhirnya saya menutut keadilan namun tidak digubris
3. Kalau pun tugas kelompok dikerjakan bersama-sama. Nasib malang menghantui. saat seharusnya presentasi saya malahan sakit. dan pada saat itu tidak ada dosen tetap dan hanya ada Asdos. Dan nilai kelompok saya pun diberikan secara tidak adil. dan ketika minggu berikutnya kelompok yang lain maju, dosen tetap pun hadir DAN ... mereka diberikan nilai secara ADIL. oh malangnya.... (dan, saya mencoba menutut kepada asdos tersebut agar kami bisa presentasi ulang dan mendapatkan nilai yang serupa tapi tak sama seperti yang dialami kelompok lain dan dilakukan seperti dosen tetap. Namun sayangnya... ocehan saya dianggap kurang baik)yah.. Tim penilai memang selalu benar sobat -_-"
4. Begadang sampai larut malam (yang padahal besok harus masuk pukul 08.00, alhasil terlambat sampai kampus)
5. Tugas itu menguras isi dompet sobat, percayalah. (Pasang modem lalu isi pulsa, Print, jilid, beli tinta print, fotokopi ini itu dan hanya bisa meratap sedih ketika hasil akhir 'C' atau 'B' . BERSYUKUR SAJA daripada 'E' *pingsan*)

dan mari lihat jadwal KURA-KURA (Kuliah Rapat Kuliah Rapat)
1. Rapat yang kadang malah tidak berguna
2. Pulang larut malam, dan bahkan tidak naik Damri DU-Dipatiukur melainkan Bandung-Kuningan atau Indramayu-Kuningan yang hanya sampai pukul 20.30)
3. Memeperjuangkan mati-matian setiap acara yang hendak dibuat
4. Berjuang bersama teman-teman yang masih mau peduli dengan sebuah acara, organisasi, dan Himpunan.
5. ketika, berjuang terkadang sama sekali tidak dilihat, namu dilupakan. (Yahh.. bukankah pahlawan kita juga dihadapkan dengan hal yang serupa, sobat)
6. Terkadang argumen dan pendapat langsung dibantah secepat kilat, tanpa dipikirkan dan dimasak dahulu apakah itu baik atau tidak. wow....
7. Organisasi, Rapat bla bla menurut saya penting sobat, karena suatu hari kita akan bekerja sama dengan ribuan sifat manusia dalam suatu pekerjaan. Di sinilah saatnya belajar agar tidak kaget pada saat dunia kerja datang :)


saya jujur saja, kuliah hanya untuk mendapatkan gelar, nilai, dan selembar ijazah. Karena pada dasarnya belajar dapat di mana saja dan kapan saja. pengetahuan bisa diambil dari kehidupan.
saya bisa saja tahu siapa itu Adam Smith tanpa perlu belajar ekonomi
saya bisa saja tahu perang salib tanpa perlu masuk Ilmu Sejarah
saya bisa saja tahu bagaimana kehidupan politik di negri ini tanpa masuk Fakultas Ilmu Politik
dan saya juga tahu apa itu kanker tanpa perlu masuk Fakultas kedokteran

Ya.. tapi pengorbanan 4 tahun akan terbayar ketika dengan selembar kertas itu bisa mendapatkan sebuah pekerjaan. Pekerjaan yang tidak saja menyenangkan secara materil namun menyenangkan secara hati.
Lalu, empat tahun kedepan pun masa depan belum tentu bisa seindah rencana kita sekarang. Sulit sobat.

Aku berharap keberadaan ku di Fakultas Sastra (yang ntah kapan akan berganti nama menjadi Fakultas Ilmu Budaya) UNPAD akan terus menerus semangat.
Percayalah ini akan berbuah manis, dan akan berakhir dengan senyum indah, ketika mama melihat anaknya memakai toga.
mama yang selama empat tahun akan menghabiskan dana sekitar 20.000.000 (saya sudah hitung loh) hanya untuk ongkos Pulang Pergi Bandung - Jatinangor.
dan harus mengelurkan 16.000.000 (yang mungkin bisa naik) dalam empat tahun. dan akan menghabiskan puluhan juta lainnya untuk buku dan sebagainya. Ntahlah.. perjuangan ini akan membuat ia bangga atau kecewa yang akan setelah emapat tahun kedepan

Harus berjuang! Walaupun saya tertekan karena banyak konflik di dalamnya, yang sampai sekarang saya kurang paham mengapa saya menimbulkan konflik itu sendiri.
Rasanya tidak ada yang cocok. Hanya bisa menangis jika mengingat konflik tersebut. masih ingat kan cerita saya yang dahulu. yang sempat berselisih paham dengan salah satu dosen, dan asisten dosen. aah... itu lah yang membuat saya pesimis.
dan bersama salah satu teman saya, yang ntah kapan kami bisa berbaikan lagi ...

SEMANGAT untuk mendapatkan selembar kertas dan segelintir nama Tambahan S,Hum atau S,S ntahlah... karena menurutku itulah tujuanku K-U-L-I-A-H. (tapi si banyak juga manfaat lainnya, aku belajar ini dan itu dan aku banyak mengelurkan senyum karena beberapa orang menyayangiku dengan tulus)AKU BISA : EMPAT TAHUN CUKUP (y)


PENGKHOTBAH 3 : 11 "Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya" :)



selamat malam : Hati-hati bermimpi. Tuhan memberkati :)
Makasii yang udah sengaja baca, atau menemukan blog ini...
Tertanda : @7heni
Henii Siete - Ety Suheni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow my Twitter @_heniie