Senin, 03 Oktober 2016

Tentang Perempuan dan Move On

Nona, aku tahu betapa tertatihnya kami para perempuan untuk move on.
Apa ya bahasa yang lebih tepat untuk kata move on?
Meninggalkan kenangan? Menjadikan pelajaran?
Melupakan kesalahan?
Tidak lagi mengharapkan balasan?
Mencoba bertahan walau sudah dilupakan?

Atau apa definisimu untuk kata move on?

Aku ingin membagi pengalamanku soal move on.
Sulit memang. Sangat sulit. Tapi tertawakanlah, sibukan dirimu, dan pelajari kenangannya, hingga ketika kamu menemukan cinta yang baru, tidak ada lagi kesalahan yang sama.

Aku tau rasanya terlatih patah hati. Aku tau punya barisan para mantan itu ngga enak.
Aku juga masih harus membersihkan kenangan-kenangan ketika ada orang baru yang datang.
Aku juga masih harus menertawakan kebodohanku ketika memilih dia sang mantan yang ujung-ujungnya menyakiti.
Aku tahu nona.

Tapi tahukah kamu ada perasaan perempuan lain yang juga harus kamu jaga?

Aku punya mantan, aku juga menjaga perasaan pacar barunya.
Caranya? Aku tidak mengungkit kenangan kami di depan umum. Aku menjaga hatiku sendiri juga. Karena membongkar semua di depan umum, maka yang lain di luar kami kemudian akan bertanya-tanya dan aku tidak ingin mereka berspekulasi.

Aku tahu nona, ini sulit bagimu. Aku juga sulit menerimanya. Aku dan mantanmu memang baru seumur jagung. Berbeda dengan kamu yang sudah mengukir banyak kenangan di sana, banyak janji yang dibuat di sana. Banyak cerita yang tidak habis-habisnya kalian dengungkan.
Apalagi keluarga kalian sudah saling tahu, sudah saling menerima, sudah saling sayang. Aku tahu rasanya berpisah, meski aku belum pernah berpacaran sejauh dan selama kalian.

Nona, boleh aku bercerita sedikit? Pertemuan kami tanpa rencana. Pendekatan kami tidak berbulan-bulan. Buatku dia bukan pelarian, bukan sekadar penyembuh luka dan pelipur lara. Dia tujuanku.

Nona, kamu cantik dan pintar. Jika ada lomba cerdas cermat antara kamu dan aku, pastilah kamu pemenangnya.

Namun, bolehkah kamu menjaga hati perempuan di sini. Tidak membuat perempuan di sini merasa bersalah telah melukai hati perempuan lain?

Aku tahu kamu hebat nona. Kamu pasti bisa membangun cinta yang baru. Walau tertatih dan menangis pedih.

Aku juga tahu, mantanmu juga masih membersihkan kenangan-kenangan bersamamu. Perpisahan itu proses yang sulit dihadapi.
Itulah hidup.
Mengeja yang tidak bisa ditebak.

Nona, aku sama sekali tidak marah pada waktu kamu memasang foto bersama dia. Aku cuma kecewa dengan lelakiku karena sudah tidak jujur. Aku sangat mengerti kenapa kamu masih memasang foto-foto kalian. Itu caramu, aku tidak tahu kalau move on caramu itu seperti itu.

Tenanglah nona, aku tidak menyalahkanmu. Aku menjaga hatiku sendiri dan kamu, aku yakin kamu bisa membangun cinta yang baru lagi.
Mahabaik akan sangat mengerti keinginanmu.

Jika memang nanti dia kembali padamu, aku selalu siap apapun yang terjadi. Selalu dan selalu.
Aku pernah mengalaminya, Mahabaik tidak akan membiarkan aku sendirian kok. Termasuk kamu dan aku kan yang sama anak-Nya. Ia juga pasti ngga akan membiarkan kamu menghadapi ini sendirian.

Namun, jika ia tidak kembali padamu. Adalah usahamu untuk menerima dengan lapang dada. Dengan tabah tanpa terpaksa. Karena aku yakin kamu bisa menghadapinya.

Perempuan harus tabah nona, karena obat kuat diciptakan hanya untuk para lelaki ^^.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow my Twitter @_heniie