Jumat, 20 Januari 2017

Tanjakan Kurva

Masa pedekate itu emang manis-manis bikin nyaman gimana gitu...
Iya ngga sih?
Pas kamu butuh sesuatu, padahal itu lagi semi curhat, tetiba yang deketin kamu langsung ngerti maksudmu. Padahal kamu ngga minta.

Pas kamu lagi sakit, ditelepon hampir setiap jam pas waktunya makan minum obat. Ih obat yang berasa pait tanpa pisang juga terasa manis.

Pas kamu cuma ngeluh laper, tetiba dia yang lagi deketin kamu ngajak makan.
Wow.. manis kaan? Bikin kamu meleleh, asal jangan sampai menggigil karena hyportemia aja.

Dan kamu bisa membuktikan grafik rasa sayangnya setelah kalian menjalani tali asmara.
Berapa banyak yang pupus atau milih berpaling cuma gara-gara pasangannya berubah? Karena grafiknya juga berubah.

Nah.. buat kalian yang lagi pedekate... Dan mau hubungannya tetap awet. Selain berdoa, kurva di grafik kasih sayangmu terhadap pasangan harus naik, bukan cuma statis apalagi turun drastis.
Iya turun, hanya karena kamu merasa sudah memiliki apa yang kamu mau, lalu kemudian tidak menjaganya.

Mengasihi itu jangan manis di awal, kurvanya harus naik. Rasa pekanya harus semakin terasah. Kalau kamu percaya pasanganmu adalah setengah dari kamu (separuh jiwa kalo kata mas Anang), kamu juga harus peka kalau partner atau separuh jiwamu sedang mengalami kekacauan. Itu kan artinya ada yang kacau juga dalam sebagian darimu.

Kalau sudah tahu tapi nunggu diberitahu itu sama saja kamu sedang bercengkrama dengan orang lain. Bukan dengan separuh jiwamu.

Abis ini plis ya, jangan kasih gue lagu Anang ~

2 komentar:

Follow my Twitter @_heniie