Sabtu, 28 Januari 2017

Terima kasih kepada kecewa. Karena mengajarkanku arti menerima, merelakan yang perlu direlakan, apapun itu.
Membuka lembaran baru memang tidak mudah. Apalagi yang sebelum-sebelumnya kau anggap jawaban doa. Kini menjadi kesedihan nyata.

Pada saat berbaik sangka, kau diberi fakta bahwa ia berdusta. Di bulan kedua.
Pada saat kau mengerahkan segala cara agar bisa maklum, kau diberi fakta bahwa ia tidak menyayangi kamu lagi.
Kamu dibilang egois. Entah permaklumanku yang dulu-dulu itu apa namanya.

Kamu tidak bisa memaksakan dia menjadi alm.Sophan Sopian (hm... Kl ini efek ngerjain program "Kasmaran" padahal hati lagi berantakan. Tadinya mau ngundang Widyawati, akhirnya harus eksplore dulu tentang kisah mereka. Tante Widyawati cerita betapa alm suaminya begitu perhatian. Contoh kecil, saat kalung tante Widyawati rusak dan moodnya jadi hilang, almarhum mencoba membetulkan kalung itu, padahal tanpa instruksi. - nah kan gue jadi baper - laniut deh tulisannya)

Kamu tau apa yang paling dirindukan dari sebuah hubungan?
Percakapan.
Kau mencari teman hidup, yang akan kau ajak debat dan berbagi sampai tua, karena nanti tidak ada lagi yang bisa kau ajak sharing selain dia pilihanmu.
Maka dari itu, mencari teman hidup ibaratnya kamu mencari pakaian yang nyaman. Karena itu akan melekat.
Sudah cukup kayaknya air mata. Mengikhlaskan adalah jalan keluar.
Kau terluka. Kau perlu sembuh. Kau tidak perlu sok kuat. Tapi yang kamu butuhkan adalah tetap sukacita. Itu saja. Lupakan dia yang membuatmu terluka dan kecewa. Yang tidak mengasihimu. Yang intuisinya bukan kepadamu. Yang menganggapmu orang lain karena perlu instruksi.

Awalnya aku percaya pertemuan kami bukan kebetulan. Ya.. memang bukan kebetulan, tapi sebuah pembelajaran.

Seka wajahmu dari air mata. Kamu harus percaya rancangan Tuhan indah. IA menyengka air matamu dengan caraNya.

Memang banyak yang datang, tapi aku tahu sulit menemukan calon teman hidup yang bisa diajak bertukar pikiran.
Ada yang datang tapi apalah daya kami yang berbeda iman dan pengharapan.
Aku hanya tunggu Tuhan memberi  clue akan hadirnya seseorang, yang Tuhan kasihi dan yg mengasihi, yang tidak pergi di saat semuanya sedang berantakan. Di saat sedang dibutuhkan. Bukan menertawakan kepedihan.

"Tak ada yang bisa menyelamatkanmu selain dirimu sendiri. Duka, kecewa, sakit, putus asa mesti kau jalani sendiri. Hidup ini tak terwakili." - @adimasnuel
_kost single fighter - yang duduk bersilang juga udah alhamdulillah_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow my Twitter @_heniie