Sabtu, 08 Juni 2013

Ikanelayan.

Aku mulai merasa ada yang salah akhir-akhir ini. Entahlah... mungkin rasa yang sempat aku jaga, kembali muncul di atas permukaan. Ah.. kamu pasti tahu. Iya... aku jaga ketulusan dan harapan agar tidak muncul terlalu atas, sehingga mengapung tanpa pernah ada nelayan yang tahu, aku ikan yang sengaja menampakan diri. 
Temanku sering bercerita, bahwa betapa bahagianya saat ada yang mulai perhatian terhadapnya. Ia bahagia sekali kelihatannya. Aku sempat merasakannya, namun kembali tenggelam. Nelayan itu pergi entah ke mana. Mungkin ia sudah menemukan ikan yang lain.
Ikan yang lain mencuri perhatiannya. 
Aku tenggelam... menyelami kembali. Menjaga teguh karang di bawah samudera. 
Ketika aku meminta isyarat kepada lautan luas, tak pernah sekalipun pancingan itu menemuiku, atau sekadar menyentuh ikan yang dengan damai menanti di bawah lindungan sebuah karangan. (Dulu) Aku rasa... akuarium tidak terlalu jahat. 
Ketika aku siap... nelayan sudah pergi ke haluan lain. Aku meminta tanda. Kalau nelayan itu datang sebelum matahari terbit, aku siap naik ke atas permukaan. Bahkan aku akan mengikuti perahunya.
Ternyata... nelayan itu tidak pernah datang lagi. Ia hanya pergi meninggalkan pancingan. Pancingan yang setiap hari aku putari keberadaannya. Namun terlalu segan untuk terperangkap.
Kalau nelayan yang sama datang lagi, mungkin aku tidak akan berenang ke atas. 
Melainkan menjauh dan berlindung ke dalam dasar samudera yang paling dalam. 
Aku akan menunggu saja, bahwa lautan akan mengirimkan nelayan yang baik hati.
Tidak lagi melihat ikan secara fisik, namun melihat ikan sebagai sesuatu yang menarik.
Selamat malam nelayan lama. Aku akan berenang dan mengacuhkanmu jika kamu datang kembali.
Pergilah cari ikan yang lain, laut itu luas, sedangkan aku bahagia memutarinya. 
Kamu yang ada di atas tidak akan pernah berhasil menyelam. Pancinganmu memang sedikit membuat luka, namun aku mampu sembuh dan berlindung kembali. Di bawah batu karang sambil menyembuhkan luka. Aku kuat. Aku akan menjadi ikan hebat, biarkan nelayan bodoh pergi memancing. Ternyata akurium itu biasa saja, aku menyesal dulu sempat terjebak di sana selama beberapa hari. Untung saja, aku dibawa pergi dan tidak dibuang ke laut mati.
Aku pura-pura mati, lalu dibuang ke laut kembali =')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow my Twitter @_heniie