Rabu, 24 Juli 2013

Sekat Semu

Dari beberapa minggu belakangan ini, sering banget berkicau di twitter soal 'sekat'. Coba kalian buka Kamus Besar Bahasa Indonesia kalian. Sekat adalah sesuatu seperti dinding, kerai dsb untuk membatasi atau memisahkan ruang. Saya pikir ini analogi yang bagus untuk menggambarkan sebuah pertemanan yang mulai 'disekat'.
Ya.. disekat berbagai rahasia. Disekat berbagai kecurugiaan. Disekat berbagai kecemburuan. Disekat berbagai kebosanan. Hingga pada akhirnya timbul perselisihan. 
Sekat yang dibangun tidak terlalu nampak. Hanya saja terlihat semu. Terlihat penuh tanda seru. Dibangun perlahan. Dibangun diam-diam.
Kepekaan bahkan mulai luntur. Faktor luar mungkin pemicunya. Harap maklum. Semua orang berubah seperti cuaca. Tiba-tiba dan kadang-kadang sulit diprediksi. 
Sekat yang dibangun juga perlahan terlihat kokoh dan menunjukkan keberadaannya.
Contohnya begini, ada beberapa hal yang mungkin tidak dibagi. Cerita yang sama misalnya atau perkembangan cerita yang sama misalnya. Bahan pembicara yang sama misalnya. Pembicaraan baru penuh kontroversi misalnya.
Ada beberapa kejadian yang semakin menguatkan pembangunan sekat semu tersebut.
Menghilangnya komunikasi, menghilangnya ajakan, menghilangnya kepercayaan, dan melupakan yang ada.
Tak mau berpanjang lebar. Jika, sekat semu semakin kokh terbangun. Pertahanan yang dahulu... mungkin akan bergerak menjauh. Membuat sekat-sekat lain yang lebih rumit. Bukan hanya satu sekat. Akan semakin banyak sekat. Semakin sering.

Sebenarnya, lagi kesal dengan beberapa orang. Tapi gak papa. Mungkin... ada kalanya, harus melangkah dalam kesedirian. Menutup telinga untuk sindiran. Menghiraukan nasehat. Karena nasehat manusia tidak selamanya mengandung kebenaran.
Nyatanya, sekat semu pun menjadi taruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow my Twitter @_heniie