Minggu, 24 Februari 2013

Sederhana Saja

Malam ini, aku merasa sedang berbicara dengan seseorang di atas sana. 
Aku baru saja memandang bulan lama sekali. Sambil menunggu angkutan umum datang menjemput. 
Lama juga aku terpana dengan lampu-lampu jalanan, suara bising kendaraan beroda dua, harum asap sate yang mengebul dari pendagang kaki lima, dan suara hatiku sendiri.

Sudah pukul delapan malam lebih rupanya aku berada di sini. Aku senang memerhatikan. Memerhatikan mereka yang bercengkrama sambil menunggu martabak keju selesai dibuat. Tidak lupa aku berdoa dalam hati. Semoga Bandung, tempat aku mengadu tetap aman dan selalu baik hati. 
Aku merasa sedang berbicara dengan dia yang sudah pergi. Sudah pergi meninggalkan yang hidup. Aku rasa jika ada teori bumi itu bulat, perlu ditinjau lagi kebenarannya. Malam ini aku merasa bulan mengikuti. Bulan itu kan satelitnya bumi. Aku merasa satelit itu mengirim sinyal-sinyal kepadaku. Entah apa. Pesan itu belum kutangkap maknanya.

Bulan malam ini tidak bulat. Tidak juga sabit. Ia hanya putih. Namun putih yang tidak bersih. Aku rasa itu sebuah lambang bagaimana hidup manusia. Abu-abu warna bulan itu, persis seperti warna yang tidak hitam dan tidak putih. Refleksi hidup manusia yang sedang dilanda kebimbangan. Bingung memilih.
Dalam lamunanku di pinggir jalan, sebenarnya aku ingin bertegur sapa dengan sesorang di atas sana. Di samping sana, di depan sana. Di manapun. Sebenarnya.

Namun kala itu angkutan umum sudah datang. Aku naik. Mencari tempat duduk yang masih kosong. Duduk dekat pintu. Angin juga tidak kalah mengejar. Ada pesan yang belum ia curahkan. Aku rasa begitu. 
Ku simpan rapat-rapat, pesan angin yang berhembus lebih kencang. 
Aku menunduk.
Oh! Ini dia kudapat pesannya. Lebih sering rendah hati. Lebih sering bersabar. Lebih sering lapang dada. Maka 'angin' yang menerpamu lama kelamaan akan semakin  berkurang.
Aku suka lambang-lambang semesta. Lamunan sesaat. Dan cara Tuhan menunjukkan. Sederhana saja.

1 komentar:

  1. heeeeen tulis novel aja deh..
    gue bakal jadi pembeli pertama novel lo itu :D

    BalasHapus

Follow my Twitter @_heniie